Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Film Anak Titipan Setan menjalani proses syuting selama 17 hari di Yogyakarta dan akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Januari 2023. Anak Titipan Setan menjadi film horor pertama yang diproduksi Jaman Studio dan film kedua yang diproduksi setelah film Dear Imamku yang rilis pada 2021.
Selain Gisella Anastasia dan Ingrid Widjanarko, Anak Titipan Setan juga dibintangi Annisa Hertami, Ibnu Gundul, Soeyik, Nano Asmorodono dan memperkenalkan pemain cilik Gabriel Bivolaru.
“Jaman Studio tertarik untuk memproduksi film Anak Titipan Setan karena cerita urban horror yang mengangkat pesugihan Jaran Penoleh yang merupakan genre horor dan penokohan yang berbeda. Yang menarik dari film Anak Titipan Setan adalah munculnya sosok-sosok mistis baru pertama yang digambarkan dalam film,” kata Eksekutif Produser Jaman Studio, Soemijato Muin, dalam siaran pers, Jumat, (9/12).
Jaman Studio memproduksi film berjudul Anak Titipan Setan bersama dengan PFN (Perum Produksi Film Negara). Film Anak Titipan Setan bercerita tentang Putri (Gisella Anastasia) yang harus kembali ke desanya dari Australia karena keluarganya di desa Meloyo Kidul, Surakarta, karena sedang terkena masalah besar. Ibu Putri, Eyang Susana (Ingrid Widjanarko), memaksa Putri pulang membawa anak laki-lakinya, yang diyakini bisa jadi solusi dari masalah yang dihadapi.
Masalah yang mengancam keselamatan seluruh keluarga itu berawal ketika Eyang Susana ikut ritual pesugihan dan mengikat perjanjian dengan iblis Jaran Penoleh. Bagaimana Putri mengungkap misteri keluarga dan menyelesaikan perjanjian dengan Jaran Penoleh menjadi gagasan utama film ini.
Secara historis, ritual pesugihan adalah hal yang lazim dilakukan masyarakat di Jawa era 80 dan 90-an, bahkan sampai sekarang. Ritual pesugihan ini yang menjadi latar belakang film Anak Titipan Setan.
“Pendekatan artistik, baik dari pengaturan properti film juga efek visual menjadi konstruksi utama dalam membangun suspense. Penonton akan merasakan ketakutan sekaligus melihat keindahan dari visual yang kami buat. Beautifully scary konsepnya. Saya tidak mengandalkan teknik jumpscare untuk meneror penonton,” jelas produser dan sutradara Anak Titipan Setan, Erwin Arnada.
Erwin sebelumnya memproduseri film di antaranya Jelangkung (2001), Tusuk Jelangkung (2022), 30 Hari Mencari Cinta (2004), dan Catatan Akhir Sekolah (2005).
Sementara itu, perolehan penonton film di bioskop pasca pandemi covid-19 pada tahun ini bisa disebut cukup melegakan. Pasalnya, saat ini sudah tercatat 50 juta penonton dan angka ini mendekati perolehan penonton film sepanjang 2019. Angka ini diprediksi akan terus bertambah dan melampaui rekor penonton film Indonesia pada 2019.
Menariknya, angka penonton ini banyak disumbang oleh film bergenre horor. Menurut filmindonesia.or.id, dari 15 film dengan raihan penonton tertinggi, sembilan di antaranya adalah film dengan genre horor. Hal itu disebut menjadi alasan PFN mau ikut membiayai produksi film genre horor, salah satunya Anak Titipan Setan.
(M-4)
Susan Sameh mengaku bisa merasakan kehadiran makhluk gaib serta pernah melihat dan diganggu oleh makhluk halus.
Sakaratul Maut mengisahkan kehidupan Pak Wiryo dan Bu Wiryo, pasangan suami istri terhormat di Desa Umbul Krida.
Janji Darah merupakan film bergenre horor, pesan seputar kasih sayang dan cinta dalam film ini diharapkan dapat tersampaikan kepada penonton.
Sekawan Limo mengikuti kisah Bagas, Lenni, Dicky, Juna, dan Andrew yang dipersatukan ketika mendaki Gunung Madyopuro.
Sakaratul Maut mengisahkan tentang Pak Wiryo dan Bu Wiryo, sepasang suami istri terpandang di Desa Umbul Krida. Keluarga mereka terlihat bahagia dan baik-baik saja.
Kampung Siluman Pulo Majeti mengisahkan tentang seorang warga Pulo Majeti yang membatalkan pernikahan dengan raja jin, sehingga anak perempuannya yang berusia 5 tahun dipinang bangsa jin.
Terkait proses hukum kasus Gisel terbilang molor hingga satu tahun, Sandi mengemukakan pihaknya akan terus kooperatif.
Gisel diperiksa terkait berita acara pemeriksaan (BAP) tambahan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Gisel mengaku tidak tahu alasan kedatangannya ke Polda Metro Jaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved