Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Dinding gas dan debu padat itu terlihat menyerupai makhluk bersayap besar. Rahangnya bercahaya diterangi bintang saat ia membubung melalui filamen kosmik. Itulah gambar pertama Nebula Orion yang ditangkap dengan jelas oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang membuat para astronom "terpesona."
Pembibitan bintang itu terletak di konstelasi Orion, 1.350 tahun cahaya dari Bumi, dalam pengaturan serupa di mana tata surya kita lahir lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu. Para astronom tertarik di wilayah ini untuk lebih memahami apa yang terjadi selama jutaan tahun pertama evolusi planet kita. Gambar-gambar itu diperoleh sebagai bagian dari program Early Release Science dan melibatkan lebih dari 100 ilmuwan di 18 negara, termasuk dari lembaga Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), West University di Kanada, dan Universitas Michigan.
"Kami terpesona oleh gambar menakjubkan Nebula Orion," kata astrofisikawan Universitas Barat Els Peeters dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Senin (12/9) "Pengamatan baru ini memungkinkan kita untuk lebih memahami bagaimana bintang masif mengubah awan gas dan debu tempat mereka dilahirkan," tambahnya.
Nebula Orion adalah objek luar angkasa yang paling sering diteliti di langit malam, dan merupakan salah satu fitur langit yang paling sering dipelajari. Nebula ini telah mengungkapkan banyak hal mengenai proses bagaimana bintang-bintang dan sistem-sistem planet terbentuk dari puing reruntuhan awan gas dan debu
Selama ini, Nebula disamarkan oleh sejumlah besar debu yang membuatnya mustahil untuk diamati dengan teleskop cahaya seperti Teleskop Luar Angkasa Hubble, pendahulu Webb. Namun teleskop Webb beroperasi terutama dalam spektrum inframerah, mampu menembus debu tersebut. Ini memungkinkan mengungkapkan banyak struktur spektakuler, hingga skala 40 unit astronomi.
"Kami berharap dapat memperoleh pemahaman tentang seluruh siklus kelahiran bintang," kata Edwin Bergin, ketua astronomi Universitas Michigan dan anggota tim peneliti internasional. "Dalam gambar ini kita melihat siklus ini di mana generasi pertama bintang pada dasarnya menyinari materi untuk generasi berikutnya. Struktur luar biasa yang kami amati akan merinci bagaimana siklus umpan balik kelahiran bintang terjadi di galaksi kita dan sekitarnya."
Webb adalah teleskop ruang angkasa paling kuat dan tajam yang pernah dibuat, dengan cermin utama berukuran 6,5 meter (lebih dari 21 kaki) yang terdiri dari 18 segmen heksagonal berlapis emas, serta pelindung matahari lima lapis seukuran lapangan tenis.
Awal Agustuss lalu, teleskop ini juga mampu menangkap gambar baru Galaksi Cartwheel yang memperlihatkan cincin warna berputar. Sementara di awal September, sebuah pembibitan bintang yang dijuluki Nebula Tarantula juga berhasil ditangkap dengan detail dan sangat tajam oleh teleskop milik NASA ini. (M-4)
Lubang hitam itu melahap galaksi induknya hanya 430 juta tahun setelah kelahiran alam semesta selama periode yang disebut fajar kosmik.
Lubang hitam ini ditengarai terbentuk sekitar 400 juta tahun setelah Big Bang (Dentuman Besar).
Lubang hitam yang diperkirakan 10 hingga 100 juta kali lebih besar dari Matahari kita, berjarak 13,2 miliar tahun cahaya, berada di galaksi UHZ-1.
Karbon dioksida yang terdeteksi di salah satu bulan Jupiter itu, pada lautan luas di bawah cangkang esnya, memperkuat harapan bahwa air yang tersembunyi tersebut dapat menampung kehidupan.
Selain penampakan cincin, teleskop Webb juga berhasil menangkap dengan jelas tujuh dari 14 Bulan di sekitar Neptunus yang diketahui.
Teleskop ini menjadi observatorium utama yang digunakan oleh para ilmuwan untuk mempelajari setiap fase dalam sejarah alam semesta.
Universitas Peking, Tiongkok, akan membangun teleskop optik terbesar di Asia.
Benda tersebut diharapkan dapat memancarkan kembali petunjuk baru yang akan membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang asal-usul alam semesta dan planet mirip Bumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved