Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERDASARKAN Undang-Undang No. 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, mengamanatkan Lembaga Sensor Film (LSF) untuk melakukan penyensoran. Pada aplikasi hasil penyensoran di pangkalan data LSF (e-SiAS), sepanjang periode Januari - Desember 2021, total materi sensor yang didaftarkan tercatat sebanyak 40.640 judul.
Dari jumlah tersebut, Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto mengatakan LSF berhasil menetapkan materi yang lulus sensor sebanyak 40.638 judul, termasuk film impor yang ditayangkan di layar lebar. “Alhamdulillah, sepanjang tahun 2021 hanya dua judul yang tidak lulus sensor dan telah kami kembalikan kepada pemiliknya. Jumlah ini telah melampaui target Rencana Strategis (Renstra) 2021,” ujar Rommy dalam keterangan Laporan Kinerja LSF, Rabu (23/3).
Sesuai Renstra 2021, kinerja LSF yang berada dalam koordinasi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) ditargetkan memenuhi capaian jumlah film dan iklan film yang disensor. Minimum 40 ribu judul per tahun dengan jumlah film yang lulus tanpa revisi sebanyak 85%.
Dari total judul film yang disensor, kata Rommy, sebanyak 25.448 judul atau sebesar 62,62% merupakan produksi film dan iklan film nasional. “Kita bersyukur film nasional masih bergairah pada saat pandemi. Pandemi Covid-19, tidak mengurangi minat sineas Tanah Air untuk tetap berkarya,” tuturnya.
Baca juga: Billie Eilish Bakal Bawakan No Time To Die di Oscar
Merujuk undang-undang tersebut, LSF membagi jenis peruntukkan pertunjukan materi sensor ke dalam tiga kategori, yaitu layar lebar, penyiaran televisi, dan jaringan informatika. Sepanjang 2021, materi sensor dengan peruntukkan penyiaran televisi masih mendominasi dengan mencapai angka 38.198 judul atau 93,99%.
Sementara itu, materi film layar lebar yang telah lulus sensor tercatat sebanyak 233 judul. “Pandemi Covid-19 masih berlangsung sepanjang 2021. Meski demikian, jumlah film layar lebar yang lulus sensor mengalami kenaikan sebanyak 20,9% dari tahun 2020,” ucap Rommy.
Untuk penggolongan usia penonton, sepanjang tahun 2021, LSF menghasilkan data kategori usia yakni golongan usia penonton semua umur (SU) sebanyak 5.082 judul, golongan usia remaja 13 tahun atau lebih sebanyak 25.019 judul. Sementara itu, golongan usia penonton dewasa 17 tahun atau lebih sebanyak 10.133 judul dan golongan usia penonton dewasa 21 tahun atau lebih sejumlah 315 judul.
Rommy juga mengatakan, sejauh ini LSF melakukan pendekatan dengan para pelaku film dan iklan di Tanah Air. Karena film adalah produk budaya, pihaknya berusaha menjauhi pendekatan bersifat legal formal atau hukum. “Prinsipnya LSF ini bekerja tidak semata hukum. Film itu produk budaya. Pendekatan LSF itu tidak mungkin kaku, tidak mungkin berdasarkan formal. Dalam film pendekatan tidak bisa murni legal formal,” kata Rommy.(OL-4)
Kelima Duta FFI itu akan memperkenalkan dan menggaungkan tema FFI 2024, yakni Merandai Cakrawala Sinema Indonesia.
Tahun 2023 menjadi titik puncak kebangkitan perfilman Indonesia, dengan pencapaian luar biasa berupa 50 judul film yang berhasil ditampilkan di 24 festival film internasional di 18 negara.
Film ini totalnya menyabet empat piala di Festival Film Indonesia 2023.
FILM Women from Rote Island karya sutradara Jeremias Nyangoen berhasil menjadi film terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Berikut ini sederet fakta menarik dari film itu.
Rachel mengungkapkan,sebelumnya, ia bahkan tidak menyangka bisa masuk dalam nominasi, dan kehadirannya di acara tersebut saja sudah dianggap sebagai suatu kebanggaan.
Aline Jusria tidak hanya berbicara tentang pencapaian pribadinya tetapi juga mengangkat isu-isu dalam proyeknya yang mungkin belum terpikirkan oleh banyak orang.
Masing Masing telah didengarkan sebanyak lebih dari 10 juta kali di platform music digital Spotify serta menduduki peringkat 1 dalam Spotify Top 50 Chart Malaysia.
Aktor senior Epy Kusnandar dan rekannya Yogi Gamblez selesai menjalani pemeriksaan setelah ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Polisi menyatakan keduanya dalam kondisi sehat.
Dalam memerankan karakter Badarawuhi, Aulia rela dandan berjam-jam bahkan menjalani panggilan syuting saat subuh untuk mendapatkan tampilan yang berbeda.
Mikha Tambayong mengungkapkan sangat penting untuk mendengarkan apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh tubuh.
Kiki Fatmala akan selalu dikenang melalui perannya dalam Si Manis Jembatan Ancol (1996) dan sejumlah film lainnya seperti Bisa Naik Bisa Turun (1991) hingga Hantu Jembatan Ancol (2008).
KPI menyebut tontonan seperti sinetron dan tayangan infotainment sebagai salah satu penyebab meningkatnya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved