Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Banyak orang yang sering menggunakan semprotan dan lap kacamata untuk membersihkan kacamata yang berembun. Tetapi, Anda harus berhati-hati karena berdasarkan sebuah studi, ditemukan bahwa semprotan penghilang kabut dan kain lap kacamata ini bisa menyebabkan orang terpapar bahan kimia penyebab kanker.
Semprotan dan kain antikabut untuk membantu menghentikan kacamata agar tidak beruap saat mengenakan masker wajah dapat membuat pengguna terpapar karsinogen. Itulah peringatan dari para ahli yang dipimpin Universitas Duke, yang menemukan perawatan ini mungkin mengandung zat alkil per dan polifluorinasi penyebab kanker (PFAS).
Tim melakukan empat semprotan dan lima kain antikabut, yang semuanya telah menempati peringkat teratas di Amazon. Secara khusus, analisis kimia menemukan bahwa kesembilan produk mengandung alkohol fluorotelomer (FTOH) dan fluorotelomer etoksilat (FTEO).
Ini adalah dua jenis PFAS yang hingga kini sebagian besar di bawah radar, yang berarti bahwa para ilmuwan tidak yakin apa dampak kesehatan yang mungkin mereka bawa. Namun, penelitian menunjukkan bahwa setelah dihirup atau diserap melalui kulit, FTOH dapat terurai dengan baik di dalam tubuh menjadi bentuk PFAS lain yang berumur panjang dan beracun.
Itu mungkin termasuk asam perfluorooctanoic (PFOA) yang bersama dengan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS) telah dikaitkan dengan gangguan seperti kanker. Studi ini dilakukan oleh ilmuwan lingkungan Nicholas Herkert dari Duke University di North Carolina dan rekan-rekannya.
"Pengujian kami menunjukkan semprotan mengandung hingga 20,7 miligram PFAS per mililiter larutan, yang merupakan konsentrasi yang cukup tinggi," kata Dr Herkert, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Rabu (5/1).
Ide untuk penelitian ini muncul setelah ahli kimia lingkungan Heather Stapleton, juga dari Duke University meninjau daftar bahan pada botol semprotan anti-kabut yang telah dibeli peneliti untuk digunakan putrinya yang berusia 9 tahun.
Ironisnya, produk-produk semprotan tersebut diiklankan sebagai aman dan tidak beracun. "Sangat mengganggu saat memikirkan bahwa produk yang telah digunakan orang setiap hari untuk membantu menjaga diri mereka tetap aman selama pandemi mungkin membuat mereka menghadapi risiko yang berbeda," jelasnya.'
"Karena covid, lebih banyak orang dari sebelumnya, termasuk banyak profesional medis dan responden pertama lainnya menggunakan semprotan dan kain ini untuk menjaga kacamata mereka agar tidak berembun saat mereka memakai masker atau pelindung wajah," lanjut Profesor Stapleton. (DailyMail/M-2)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Saat kita melihat matahari atau terpapar cahaya yang sangat terang, sering kali mata kita akan berair.
Tanpa deteksi dini dan perawatan medis, penyakit glaukoma ini akan mengakibatkan kebutaan permanen.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Masyarakat harus menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved