Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MASKER sekali pakai menjadi barang yang banyak dibeli orang selama pandemi. Keberadaannya memang krusial bagi pencegahan penularan covid-19, namun makser sekali pakai telah menciptakan permasalahan lingkungan baru.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh OceansAsia, sepanjang 2020 diperkirakan ada setidaknya 52 miliar masker sekali pakai yang diproduksi di semua negara. Sayangnya, tak semua sampah masker dan sarung tangan terkelola dengan baik.
AKibatnya, sampah masker telah mencemari lautan. Dilansir waste360.com, Sabtu (2/1) riset yang dilakukan di perairan beberapa negara, setidaknya akan ada sekitar 1,56 miliar sampah masker sekali pakai yang berakhir di lautan. Angka itu didapat dari rasio minimal sampah yang berakhir di lautan dari seluruh dunia adalah sebesar 3% dari total sampah yang ada selama ini.
Untuk mengurai polusi di lautan akibat sampah masker tersebut, diperkirakan akan dibutuhkan waktu hingga ratusan tahun agar dapat terurai. Selain itu, tak ada jaminan kandungan mikroplastik yang terkandung pada bahan pembuat masker sekali pakai akan bisa hilang.
"Masalah sampah masker sekali pakai itu pada akhirnya akan menjadi puncak gunung es yang siap meledak," ujar Direktur Riset OceansAsia, Teale Phelps.
Phelps mengatakan, polusi plastik di laut sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini fenomena penumpukan sampah plastik di laut sudah membunuh setidaknya 100 ribu mamalia laut dan penyu, lebih dari jutaan burung laut, dan ikan. (M-1)
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Kualitas udara di DKI Jakarta pada Jumat 5/7 pagi dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Masyarakat disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Masalah kulit wajah seperti kulit kusam, pori-pori besar, komedo, dan breakout seringkali mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri seseorang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, berada pada radius dua kilometer.
Virus flu Singapura memiliki faktor risiko yakni anak menjadi sumber penularan virus. Semakin buruk sosio ekonomi, balita dan anak-anak dapat terinfeksi lebih awal.
Implora Essential Sheet Mask dibanderol dengan harga di bawah Rp5 ribu dan bahan-bahan yang digunakan terbukti berkualitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved