Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Grup musik country asal AS, Lady Antebellum, memutuskan untuk mengubah nama mereka menjadi nama panggilan yang sudah biasa digunakan para penggemar mereka, Lady A.
Keputusan itu diambil lantaran korelasi antara kata 'antebellum' dan perbudakan di era praperang saudara di AS.
Band yang mendunia dengan hit Need You Now tersebut mengeluarkan pernyataan panjang terkait di media sosial mereka pada Kamis (11/6) waktu setempat. Mereka menjelaskan alasan awal mereka memakai nama antebellum dan mengapa mereka kini tak lagi menginginkannya.
'Kami menamai band kami dengan antebellum yang merupakan desain rumah ala selatan, tempat kami mengambil foto pertama kami," kata mereka sembari menambahkan mencatat bahwa kata itu juga mengingatkan mereka pada tradisi musik selatan. "Tapi kami menyesal dan malu mengatakan bahwa kami tidak memperhitungkan asosiasi yang mempertimbangkan kata ini merujuk pada periode sejarah sebelum Perang Sipil, yang termasuk perbudakan."
Dari kamus Mirriam-Webster, kata antebellum mengacu pada waktu sebelum perang, tetapi biasanya dikaitkan dengan waktu perbudakan sebelum Perang Sipil AS. Ini juga merupakan judul film horor yang akan datang yang dibintangi Janelle Monáe yang tampaknya mengangkut seorang wanita kulit hitam modern ke masa lalu dan menjadi budak.
Perang Sipil AS yang berlangsung pada 1861-1865 merupakan konfrontasi antara negara-negara bagian di wilayah utara dengan selatan. Pokok konflik dalam perang itu ialah mengenai perbudakan atas orang-orang kulit berwarna. Kemenangan pihak utara, atau Union, dalam perang tersebut kemudian mengakhiri era perbudakan yang berusaha dipertahankan negara-negara di bagian selatan.
"Kami sangat menyesal atas luka yang disebabkan ini dan bagi siapa pun yang merasa tidak aman, tidak terlihat atau tidak dihargai," kata pernyataan itu. "Menyebabkan rasa sakit tidak pernah menjadi niat hati kami, tetapi itu tidak mengubah fakta (rasa sakit) itu terjadi."
Trio tersebut terbentuk di Nashville pada 2006, dan telah memenangkan banyak Grammy Awards dan penghargaan musik country. Adapun perubahan nama ini muncul di tengah dua minggu gerakan protes di seluruh dunia terhadap rasisme dan kebrutalan polisi, dengan episentrum insiden tewasnya George Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun, tanpa senjata, di bawah lutut para oknum polisi Minneapolis. (CNET/M-2)
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved