Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Pandemi global covid-19 yang berjalan beberapa waktu belakangan ini telah membuat instansi pemerintah maupun swasta di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, ialah memberi kelonggaran pada pegawai untuk menyelesaikan tugasnya dari rumah (work from home), sekaligus dengan harapan dapat turut membantu menghambat laju penularan virus.
Namun begitu, pakar tidur, Sophie Bostock sebagaimana dilansir dari Dailymail, rupanya punya catatan khusus. Ia menyarankan agar para pekerja tidak menyelesaikan tugas di atas tempat tidur, apalagi sampai mengubah ruang hibernasi itu menjadi 'kantor darurat'.
Lebih lanjut, Sophie menjabarkan alasannya sebagai berikut:
1. Buruk untuk Kinerja Otak
Menurut Sophie, setiap orang pada dasarnya memiliki otak yang mengasosiasikan tempat tidur sebagai ruang istirahat intim tanpa terkecuali.
Maka dari itu, akan sangat buruk jika seseorang sudah mulai menggabungkan batas antara pekerjaan dan istirahat tersebut karena terjadi distorsi atau perubahan pada proses asosiasi.
Lebih dari itu, 'pelanggaran batas' seperti itu juga akan mengakibatkan perubahan mental. Sebab, seseorang pasti mengenal 'mode kerja', bersama semua ganggunan maupun rutinitasnya, dan 'mode tidur' bersama seluruh kenyamanan serta mimpi indahnya.
2. Kontraproduktif
Sophie juga menjelaskan bahwa bekerja di atas tempat tidur pada dasarnya kontraproduktif. Sebab, selama ini otak manusia sudah mengasosiasikan kasur adalah tempat istirahat, maka dari itu ketika ia berada di sana, sekalipun membawa laptop, kecenderungan yang muncul ialah tidur atau bukan bekerja.
3. Punggung Melengkung
Posisi duduk di atas tempat tidur biasanya akan menghasilkan bentuk punggung yang melengkung. Hal ini dapat menyebabkan sakit jika dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, dan akan mengganggu tidur di malam hari jika rasa sakit tak kunjung berhenti.
Namun, pertanyaannya, bagaimana jika memang ruangan yang anda miliki tidak memungkinkan untuk membuat ruang kerja dan ruang tidur? Sophie mengatakan, paling tidak buatlah pemisah di antara hal itu. Kasur, seprai, bantal, dan lain sebagainya di satu sisi, kemudian laptop, meja dan kursi di sisi lain.
4. Tidak Higienis
Dampak mental bukan lah satu-satunya konsekuensi yang harus diterima para pekerja ketika menyelesaikan tugasnya di atas tempat tidur. Lebih dari itu, ia juga harus menanggung sesuatu yang tidak higienis.
Berlama-lama di atas tempat tidur, berarti semakin lama pula seseorang bersinggungan dengan bakteri. Sebab, ketika tidur di malam hari, seseorang biasanya akan menumpahkan sekitar 15 juta sel kulit mati. Artinya seprai seseorang kemungkinan besar menampung lebih dari lima juta jenis bakteri, jika ia tidak mengganti atau mencucinya secara rutin, setidaknya seminggu sekali.
5. Cahaya tidak kondusif
Lingkungan kerja terbaik pada dasarnya tidak boleh minim cahaya matahari. Sinar matahari adalah penambah (booster) alami untuk suasana hati, sehingga seseorang memiliki kemampuan untuk menjaga energi.
Sebaliknya, orang tidur harus terhindar dari Sinar Ultraviolet (UV) karena kulit di seluruh tubuh yang merespon sinar biru ini tidak akan dapat istirahat, sekalipun paparan yang diterima berlangsung pada malam hari. Sinar biru juga dapat muncul dari layar komputer atau gawai. Itulah sebabnya, mengapa menggabungkan ruang kerja dan ruang tidur patut untuk dihindari. (M-2)
Meski bermanfaat untuk kesehatan manusia, paparan UV dari matahari juga dapat menyebabkan efek negatif seperti, kerusakan kulit, penuaan dini hingga resiko kanker kulit.
Hal yang sering orang lupa sebelum memulai olahraga adalah tidak melakukan pemanasan atau warming up. Padahal tahapan ini penting agar otot siap saat akan melakukan tekanan lebih.
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Raniah Alaydroes menceritakan makanan dengan penampilan yang menarik menjadi cara andalannya mengenalkan variasi makanan kepada anak.
Ada begitu banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dan keputusan yang harus diambil dalam menyiapkan pernikahan impian di Bali. Berikut ini tips-tips untuk mewujudkannya.
Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an tahun dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved