Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Kelompok penerbit buku Hachette mengumumkan pembatalan rencana penerbitan autobiografi Woody Allen “Apropos of Nothing” yang semula dijadwalkan terbit pada April 2020.
Pembatalan tersebut lantaran kasus lama sutradara peraih Piala Oscar, terkait tuduhan kekerasan dan/atau pelecehan seksual terhadap putri adopsinya pada 1990-an silam.
“Keputusan untuk membatalkan buku Mr. Allen adalah keputusan yang sulit. Di HBG (Hachette Book Group) kami memperlakukan hubungan kami dengan penulis sangat serius, dan tidak membatalkan buku dengan enteng,” terang perusahaan penerbitan itu dalam akun Twitter resminya, Sabtu (7/3).
Keputusan resmi yang diambil oleh Hachette tersebut menjadi jawaban dari protes dan pemogokan atas rencana diterbitkannya autobiografi sutradara film Annie Hall tersebut.
Puluhan karyawan Hachette melakukan pemogokan di kantor Hachette New York pada Kamis (5/3), menyusul aksi solidaritas dari karyawan Little, Brown and Co dan Grand Central Publishing -- yang keduanya merupakan imprin dari Hachette.
Allen telah lama menghadapi tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap putri adopsinya, Dylan Farrow, ketika ia berusia tujuh tahun. Mengutip AFP, sutradara film Manhattan yang berusia 84 tahun itu dibebaskan dari dakwaan, setelah dua bulan penyelidikan terpisah dan ia dengan tegas menyangkal melakukan pelecehan tersebut. Namun, Dylan yang sekarang sudah dewasa menyatakan bahwa ia dianiaya oleh Allen.
Dylan Farrow pun menyambut berita pembatalan autobiografi Allen sebagai kabar baik dan berterima kasih kepada karyawan penerbitan buku Hachette yang telah memberikan dukungan kepadanya dan saudara lelakinya, Ronan Farrow.
“Kepada setiap orang yang memiliki risiko profesional yang besar terhadap diri mereka sendiri, berdiri dalam solidaritas dengan saudara lelaki saya, saya, dan semua korban pelecehan seksual kemarin: kata-kata tidak akan pernah dapat menggambarkan hutang rasa terima kasih saya kepada Anda,” ungkap Dylan dalam utas Twitternya.
Adapun Ronan Farrow telah lebih dulu memprotes rencana penerbitan autobiografi Woody Allen dengan menyatakan tidak akan menjalin kerja sama kembali dengan Hachette, yang mana buku karangan terlarisnya "Catch and Kill" diterbitkan oleh Little, Brown and Company.
Tak hanya meraih Pulitzer Prize, karya Ronan yang berisi tentang laporan investigasi pelecehan seksual yang dilakukan produser terkemuka Harvey Weinstein kepada banyak aktris wanita juga menelurkan gerakan #MeToo yang mengglobal.
Woody Allen telah berkali-kali ditolak oleh sejumlah deretan penerbit besar saat mengajukan naskah autobiografinya karena kasus kontroversialnya tersebut. Sejumlah artis dan rumah produksi pun kini banyak yang enggan untuk kembali terlibat kerjasama film dengan Allen.(afp/theguardian/M-2)
BACA JUGA: Perempuan dalam Rantai Patriarki
Ustaz Muhammad Abu Rivai juga menekankan pentingnya suami istri membiasakan untuk memperjelas kepemilikan harta di dalam keluarga.
Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
GALERIKERTAS Studiohanafi mengadakan sesi bedah buku novel berjudul Bek karya Mahfud Ikhwan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved