Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BANYAK orang yang terpapar dengan konsep Kecerdasan Buatan (AI) merasakan aura misteri dan kadang-kadang ketidakpercayaan terhadap teknologi ini. Namun, seiring dengan semakin banyak contoh penggunaan AI yang terbukti di dunia nyata, masyarakat umum menjadi lebih akrab dengan konsep di balik teknologi ini. Bahkan, para ilmuwan komputer terus mendorong batas-batas kemampuan AI.
Menurut Presiden APJ di SAP Paul Marriott, AI berperan sebagai pengakselerasi. Sejarah menunjukkan bahwa teknologi baru dikembangkan karena adanya kebutuhan nyata atau yang dirasakan.
Saat ini, perusahaan-perusahaan global seperti SAP dan banyak lainnya menggunakan AI untuk mengatasi kebutuhan bisnis. AI menjadi kunci utama bagi perkembangan teknologi di masa depan, terutama dalam solusi Enterprise Resource Planning (ERP). Oleh karena itu, dalam pekan ini, IgniteSAP akan mengulas sejauh mana SAP memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan implementasi awan dalam lanskap teknologi informasi mereka.
Baca juga: ASEAN Perlu Strategi Sikapi Teknologi Kecerdasan Buatan
"AI memberikan tingkat produktivitas yang lebih tinggi," katanya.
Dalam hal privasi, SAP tengah berupaya mendukung regulasi data yang berlaku di berbagai negara. Setiap pelanggan memiliki sistem yang disesuaikan sesuai kebutuhannya, menjadikannya lebih sulit untuk diserang karena uniknya sistem tersebut.
Kebijakan Etika AI SAP mengklarifikasi bagaimana Prinsip Panduan SAP untuk Kecerdasan Buatan berhubungan dengan berbagai kasus penggunaan AI. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh SAP dan karyawannya di seluruh dunia. Kebijakan ini mendefinisikan niat, harapan, dan kewajiban bagi karyawan yang terlibat dalam pengembangan, implementasi, dan penjualan sistem AI.
Kebijakan Etika AI SAP menegaskan bahwa tidak ada kasus penggunaan AI SAP yang boleh melanggar Garis Merah (Red Lines) yang ditetapkan dalam kebijakan tersebut. Garis Merah ini didefinisikan sebagai tindakan yang sangat tidak etis berdasarkan tujuan penggunaan AI.
Garis Merah SAP mencakup:
1. Kebebasan pribadi: pengawasan manusia, diskriminasi, deanonymization
2. Masyarakat: manipulasi, merusak perdebatan
3. Lingkungan: kerusakan lingkungan
SAP percaya bahwa penekanan pada "AI yang Berpusat pada Manusia" akan memperkuat manfaat bagi pengguna dan masyarakat dalam dunia bisnis, dengan mengurangi ketakutan dan ancaman eksistensial yang mungkin dihadapi oleh pengguna. Oleh karena itu, proses AI kami harus dilakukan dengan memahami kebutuhan pengguna dan pemangku kepentingan kami. Penggunaan metode penelitian pengguna, pemikiran desain, dan definisi cerita pengguna yang tepat adalah aspek penting dalam pengembangan kami. Hal ini memastikan produk kami mendekati kebutuhan nyata dari kelompok target kami, menghindari bias tak sadar atau dampak yang tidak diinginkan.
Bagi bisnis, AI dapat membawa peningkatan ketahanan, layanan pelanggan yang lebih baik dengan teknologi seperti Pemrosesan Bahasa Alami (NLP), pengambilan keputusan strategis yang proaktif, serta angkatan kerja yang lebih terintegrasi. Semua hal ini berkontribusi pada hasil bisnis yang lebih baik.
Manfaat potensial dari teknologi AI hampir tak terbatas dalam dunia perdagangan dan industri. SAP berada di garis depan penelitian dan pengembangan, menggabungkan AI dengan ERP, big data, dan teknologi terkait. SAP telah meluncurkan berbagai solusi berorientasi bisnis yang memanfaatkan AI.
Meskipun terdapat kekurangan dalam keterampilan teknologi AI, SAP berupaya menjadikan akses ke kekuatan AI tersedia untuk berbagai bisnis. SAP tidak hanya mengembangkan produk-produk berbasis AI secara individual, tetapi juga menyematkan fungsionalitas AI di berbagai solusi SaaS-nya, termasuk S/4HANA Cloud, SAP Fieldglass, SAP Concur, SuccessFactors, dan rangkaian solusi SAP CX.
Dengan menyematkan AI dalam solusinya, serta menciptakan modul berbasis AI untuk memperluas lanskap SAP yang sudah ada dalam Business Technology Platform, seperti AI Percakapan dan Otomasi Proses Robotik Cerdas, SAP membantu bisnis-bisnis kecil dan menengah untuk tetap bersaing dalam era teknologi canggih ini.
“Klien kami datang dan bergabung dengan kami karena mereka ingin masuk ke sistem dan platform SAP,” ungkap Paul. Klien datang dengan tujuan untuk menciptakan bisnis model yang diperbarui dan juga untuk memperluas bisnisnya di daerah lain.
Dengan program terbarunya, ‘Grow with SAP, Perusahaan kecil ini akan mendapatkan akses ke SAP dan mempercepat proses pengembalian bisnis. “Program ini memberikan hasil dalam jangka waktu yang singkat berbeda dengan proyek yang memakan waktu berbulan-bulan,” tutup Paul. (Z-10)
DTI-CX 2024, konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini. Acara ini digelar di JCC selama dua hari sejak 31 Juli hingga 1 Agustus 2024
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, ungkap tren dunia kerja saat ini cenderung menuju hubungan kerja yang lebih fleksibel, seiring pertumbuhan tenaga kerja muda yang lebih menguasai teknologi.
Digitalisasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendesak untuk segera dilakukan agar menjawab tantangan produksi yang maksimal namun tetap efisien.
Yang menjadi target dari inovasi VCDLN adalah yang sudah memiliki kerangka kerja berbasis artificial intelligence (AI).
Disparekraf DKI Jakarta diminta meningkatkan kualitas pekerja di sektor wisata sesuai standar internasional. Hal ini terkait Jakarta yang bakal menyandang status Kota Global.
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkolaborasi dengan PT Indosat (Indosat Ooredoo Hutchison) dalam upaya meningkatkan layanan finansial dan teknologi informasi.
Ikatan Notaris Indonesia berupaya menjabarkan pemahaman cyber notary kepada khalayak luas, terutama bagi orang-orang menjalani profesi sebagai notaris.
PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut pihaknya akan mencari prajurit yang ahli dalam information technology (IT) ihwal peretasan data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Acara ini diharapkan dapat mendorong pengembangan SDM dan meningkatkan literasi teknologi di Indonesia, khususnya dalam mendukung pencapaian Indonesia Emas.
Studi dari survei baru menemukan bahwa 3 dari 4 TI global optimistis tentang potensi manfaat AI dari peningkatan efisiensi karyawan hingga solusi keamanan siber otomatis.
Adopsi Artificial Intelligence dapat membantu rantai pasok dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan cepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved