Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Youtube Hapus 1 Juta Video Misinformasi Covid-19

Basuki Eka Purnama
26/8/2021 11:16
Youtube Hapus 1 Juta Video Misinformasi Covid-19
Logo Youtube(AFP/ Eric PIERMONT)

YOUTUBE, Rabu (25/8), mengatakan telah menghapus lebih dari 1 juta video yang berisi misinformasi berbahaya mengenai covid-19 sejak awal pandemi.

Pernyataan dari platform berbagi video milik Google itu muncul saat platform media sosial diserang politisi karena dianggap gagal menghentikan penyebaran informasi salah dan berbahaya mengenai covid-19 dan hal lainnya.

Youtube, dalam blog mereka, mengatakan mengandalkan konsensus pakar kesehatan, termasuk Pusat Pengedalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengevaluasi video.

Baca juga: AS Rencanakan Suntikan Penguat Covid dengan Jeda Enam Bulan

"Kebijakan kami adalah menghapuskan video yang bisa menyebabkan kerusakan nyata di dunia," ujar Chief Product Officer Youtube Neal Mohan.

"Sejak Februari 2020, kami telah menghapus lebih dari 1 juta video yang berisi informasi covid-19 karena tidak benar atau hoaks."

"Di tengah pandemi global, semua pihak harus dilengkapi dengan informasi terbaik untuk memastikan diri mereka dan keluarga mereka aman," lanjutnya.

Youtube mengaku tengah mempercepat proses penghapusan video.

Mohan mengatakan, saat ini, Youtube menghapus hampir 10 juta video per kuartal dan mayoritas video itu hanya ditonton kurang dari 10 kali.

"Penghapusan cepat selalu penting namun kami menyadari itu tidak cukup. Yang terpenting adalah meningkatkan jumlah informasi yang baik sembari menekan informasi yang buruk," tegas Mohan.

"Ketika Anda mencari informasi, kami akan memastikan Anda mendapatkan informasi berdasarkan kualitas bukan berdasarkan nilai sensasi informasi itu," lanjutnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya