Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SALAH satu aplikasi percakapan terpopuler yang dipakai di dunia, Telegram, akan meluncurkan platform blockchain sendiri. Jaringan blockchain Telegram ini akan disebut sebagai Telegram Open Network (TON).
Sebagaimana jaringan blockchain publik pada umumnya akan memiliki sebuah aset digital yang dapat ditransaksikan di dalamnya.
Aset digital Telegram ini disebut dengan 'Gram'.
Blockchain merupakan sebuah teknologi berbentuk buku besar (digital) yang terdistribusi di dalam sebuah jaringan.
TON sendiri merupakan proyek jaringan blockchain yang dirancang dengan cepat, aman, terukur dan mampu menangani jutaan transaksi per detik.
Banyak aset digital yang sekarang sudah beredar di masyarakat saat ini tetapi sangat sulit bagi pengguna baru untuk membeli, menyimpan, dan mengirim aset digital memerlukan proses yang rumit.
Telegram bertujuan untuk menyelesaikan masalah ini melalui TON, sistem multi-blockchain yang cepat dan luas yang akan mengekspose pengguna global Telegram ke aset digital, Gram.
Baca juga: XL Prioritas Jalin Kerja Sama dengan Samsung Galaxy Note 10
Melalui terobosan blockchain ini, Telegram bertujuan menjadi super-app yang multifungsi,tak hanya memfasilitasi layanan pengirim pesan.
Gram diramalkan banyak pihak akan menjadi salah satu aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, serta berpotensi menjadi aset digital yang paling banyak diadopsi di dunia dengan peluncuran TON ke 260 juta pengguna aktif Telegram di dunia saat ini.
Dan Gram ini akan berfungsi sebagai terobosan ekonomi kreatif melalui aplikasi Telegram.
Para investor ritel dapat membeli GRAM melalui Tokenomy, salah satu startup Blockchain di Asia Tenggara saat ini yang telah banyak mendorong berbagai inovasi blockchain sebelumnya.
"Dalam kerja sama kami dengan Tokenomy, kami dengan senang hati menawarkan kepada 260 juta pengguna dari Indonesia, akses istimewa dalam ekosistem Telegram Open Network," ujar Dongbeom Kim, CEO dari Gram Asia, dalam keterangannya, Senin (12/8).
Penjualan publik Gram akan dimulai di Tokenomy Launchpad pada 19 Agustus dan akan berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. (RO/OL-1)
Asuransi Raksa telah melakukan strategi yang sesuai dengan kemajuan teknologi.
Google Maps dan Waze, dua aplikasi navigasi populer, baru-baru ini mengumumkan sejumlah fitur baru.
Bagi pecinta fotografi mobile, memiliki smartphone dengan kualitas kamera setara iPhone 15 adalah impian. Namun, harga yang tinggi seringkali menjadi penghalang.
Festival LIKE pertama di 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan perhutanan sosial, maka tahun ini Festival LIKE 2 akan menekankan pada teknologi ramah iklim.
Rata-rata pengusaha travel disebutkan setuju dengan digitalisasi. Sebab, transaksi digital bisa lebih praktis digunakan, hingga mencegah terjadinya penipuan.
Realme kembali meluncurkan produk terbarunya, Realme 13, yang menawarkan sejumlah fitur canggih dengan harga terjangkau, yaitu sekitar Rp2 jutaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved