Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMERINTAH masih fokus menyelamatkan sepuluh warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
TENGGAT penyerahan tebusan yang sudah terlewati terganjal izin dari Pemerintah Filipina untuk melakukan operasi militer pembebasan WNI yang jadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf.
SEKRETARIS Kabinet Pramono Anung mengatakan apabila Filipina tidak bisa membebaskan 10 warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf, maka Indonesia siap melakukannya.
PEMERINTAH terus melakukan upaya diplomasi untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok ekstrimis Abu Syayaf di Filipina. Menurut Presiden Joko Widodo, selain jalur diplomasi, pemerintah juga menempuh jalur lain.
WAKIL Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah Indonesia tidak akan berenegosiasi dengan kelompok teroris Abu Sayyaf dalam upaya pembebasan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok tersebut.
SEKRETARIS Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengetahui posisi 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayaff di Filipina.
KELUARGA Renaldi alias Aldi, 25, korban pembajakan Kapal Brahma 12 yang disandera kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf di Filipina berharap negosiasi pembebasan bisa berjalan lancar dan berhasil membebaskan seluruh sandera.
PEMERINTAH masih menjalin komunikasi dengan Pemerintah Filipina terkait operasi penyelamatan 10 warga negara Indonesia yang ditawan kelompok militan Abu Sayyaf. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjamin kondisi WNI yang ditawan dalam keadaan baik.
PEMERINTAH Indonesia telah menerima sejumlah opsi terkait rencana pembebasan WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.
Presiden menyampaikan bahwa dirinya secara khusus telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berbicara dengan Pemerintah Filipina.
OPERASI militer menjadi pilihan terakhir jika upaya negosiasi untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina mengalami jalan buntu.
PENYANDERAAN 10 orang WNI oleh milisi Abu Sayyaf di selatan Filipina, dinilai pengamat terorisme Nasir Abbas murni karena pemerasan. Menurut Nasir, Abu Sayyaf tidak melihat apa keyakinan yang dipeluk korbannya.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menilai suatu hal yang wajar Filipina menolak bantuan militer Indonesia dalam operasi penyelamatan 10 WNI yang disandera Kelompok Abu Sayyaf. Menurut dia, hal ini menyangkut harga diri dan reputasi.
PEMERINTAH Indonesia terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina untuk membebaskan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di wilayah Filipina oleh kelompok Abu Sayyaf.
Kemampuan TNI itu dibuktikan dalan Operasi Woyla pada 1981.
pembebasan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok separatis Abu Sayyaf merupakan tanggung jawab Filipina. Sebab, penyanderaan itu terjadi di wilayah Filipina.
MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi masih menjajaki opsi terbaik untuk membebaskan sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang menjadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina.
Orang-orang seperti Umar Patek dan Nasir Abbas memahami karakter grup Abu Sayyaf.
Masyarakat di Kepulauan Mindanau juga menopang logistik Abu Sayyaf.
Keluarga Rinaldi berharap pemerintah sukses dalam pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved