Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BAYER Leverkusen lolos ke final Liga Europa. Tiket ke final diraih usai bermain imbang 2-2 melawan AS Roka pada leg kedua semifinal di Stadion Bay Arena, Jerman, Jumat (10/5).
Leverkusen melaju dengan agregat 4-2 setelah gol di menit akhir dari Josip Stanisic memastikan hasil imbang. Skuad asuhan Xabi Alonso pun memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 49 pertandingan.
Torehan Leverkusen memecahkan rekor tak terkalahkan yang pernah dicapai Benfica di Eropa pada 1965 silam dengan 48 pertandingan.
Baca juga : Pelatih AS Roma Akui Ketangguhan Bayer Leverkusen
Sang juara Bundesliga itu di final akan bertemu Atalanta yang mengalahkan Marseille 3-0 (agregat 4-1) pada semifinal lainnya.
Final akan dihelat di Dublin pada 23 Mei mendatang. Bayer Leverkusen menatap treble winner karena mereka juga bermain di final Piala Jerman DFB Pokal melawan Kaiserslautern pada 26 Mei.
"Kami mempunyai peluang untuk mencetak gol lebih awal dan tidak melakukannya, namun kami akan melakukannya di Dublin. Itu adalah momen yang istimewa. Ada momen-momen menegangkan namun itu menunjukkan kepribadian dan mentalitas tim," kata pelatih Leverkusen Xabi Alonso.
Baca juga : Bayer Leverkusen vs AS Roma, Perpanjang Rekor tidak Terkalahkan, Die Werkself Melaju ke Final Liga Europa
AS Roma datang ke markas Leverkusen dengan tertinggal 0-2 setelah leg pertama. Roma mampu menyamakan agregat berkat gol Leandro Paredes pada menit ke-43 dan menit ke-66.
Jelang akhir laga, Leverkusen mampu mencetak dua gol. Sepakan Alex Grimaldo mengakibatkan gol bunuh diri Gianluca Mancini pada menit ke-82.
Stanisic kemudian menjaga rekor menakjubkan Leverkusen dengan mencetak gol melalui serangan balik pada menit ke-97.
Baca juga : AS Roma vs Bayer Leverkusen: Tim Xabi Alonso kian Dekat ke Treble
“Kami sendiri tidak tahu bagaimana kami tertinggal 2-0,” kata gelandang Leverkusen Granit Xhaka.
"Untuk kembali melawan tim seperti ini sungguh luar biasa, keinginan kami sungguh luar biasa. Kami berada di final, kami sedang dalam perjalanan untuk mewujudkan impian kami dan akan melakukan segalanya untuk membawa trofi kembali ke Leverkusen," imbuh eks pemain Arsenal itu.
Alonso kembali mengubah taktik dan membuat enam perubahan termasuk menyimpan Florian Wirtz, Victor Boniface, dan mantan striker Roma Patrik Schick di bangku cadangan.
Baca juga : Xabi Alonso Tegaskan Tekad Balaskan Kekalahan dari AS Roma di Liga Europa
Namun, perubahan tersebut tidak berdampak pada ritme Leverkusen. Sebaliknya, Roma berusaha memberikan perlawanan dan agresif dalam merebut bola dengan menerima empat kartu kuning dalam 30 menit pertama laga.
Pelatih Roma Daniele De Rossi tetap bangga dengan timnya yang terus berjuang meski akhirnya kandas.
"Kami memainkan permainan yang heroik, mereka kuat. Kami mencoba tetapi hanya memiliki sedikit tembakan. Para pemain memainkan permainan yang luar biasa," ujar De Rossi. (AFP)
Musim penuh pertama Xabi Alonso sebagai pelatih diakhiri dengan gelar ganda Bundesliga dan Piala Jerman, final Liga Europa, dan rekor hanya satu kekalahan dalam 53 pertandingan.
Gol Grani Xhaka di menit ke-16 lewat tendangan jarak jauh, memastikan Leverkusen menjadi juara DFB Pokal usai kalah di final Liga Europa dari Atalanta, Kamis (23/5) dini hari WIB.
Taktik jitu pelatih Gian Piero Gasperini yang sepanjang laga menerapkan pressing tinggi terbukti mujarab meredam tim asuhan Xabi Alonso
Alonso mengakui Atalanta lebih unggul dalam segala hal ketika rekor 51 pertandingan tak terkalahkan berakhir.
Xabi Alonso mengatakan kekalahan ini merupakan 'hal baru' bagi timnya setelah menjalani 51 laga tak terkalahkan di semua kompetisi musim ini.
Atalanta mengakhiri catatan 51 pertandingan tak terkalahkan Bayer Leverkusen berkat tiga gol Ademola Lookman.
Ten Hag berharap dapat meningkatkan peluang untuk menghindari pemecatan dirinya dengan merusak ambisi Manchester City
Pep Guardiola menjadi pelatih pertama yang mampu meraih dua kali treble winner. Treble pertama ia raih saat menangani Barcelona. Kedua, saat menakhodai Manchester City.
Manchester City masuk ke jajaran tim elite Eropa yang berrhasil meraih treble winner. Status istimewa itu mereka raih setelah mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved