Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MANTAN penyerang timnas Inggris Ian Wright menuding liputan media terkait Piala Afrika diwarnai rasisme saat sejumlah bintang Liga Primer Inggris bersiap bertolak ke Kamerun untuk turnamen itu.
Sejumlah nama besar di Liga Primer Inggris, termasuk duet penyerang Liverpool Mohamed Salah dan Sadio Mane, akan bermain di Piala Afrika yang akan bergulir mulai 9 Januari sehingga dipastikan absen membela klub mereka.
Wright menuding Piala Afrika diperlakukan berbeda dengan Piala Eropa 2020, yang berlangsung awal tahun ini, dengan menggarisbawahi isu pelepasan pemain.
Baca juga: Ziyech tidak Dipanggil Timnas Maroko untuk Piala Afrika
Dalam video di akun Instagram pribadinya, Rabu (29/12), mantan penyerang Arsenal itu berkata," Adakah turnamen yang dilecehkan lebih parah ketimbang Piala Afrika?"
"Tidak ada kehormatan yang lebih besar bagi seorang olahragawan selain membela negara mereka. Karenanya, liputan terhadap Piala Afrika benar-benar penuh rasisme."
"Kita menggelar Piala Eropa di 10 negara di tengah pandemi dan itu tidak masalah. Kini, Kamerun, satu negara, menggelar Piala Afrika, dan itu menjadi masalah?"
"Kalian bertanya kepada pemain apakah mereka akan memenuhi panggilan ke timnas. Bayangkan jika kalian bertanya hal itu kepada pemain timnas Inggris," lanjutnya.
Wright kemudian menambahkan banyak pemain terbaik di Eropa berasal dari Afrika.
"Jika kita mencintai mereka sebagai pemain klub kesayangan kita, mengapa kita tidak bisa mencintai mereka saat mereka memela negara mereka?" tanya Wright.
Pernyataan Wright itu mendapatkan dukungan dari mantan penyerang Barcelona Samuel Eto'o, yang saat ini menjadi Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun.
"Salam hormat @IanWright0. Tidak ada kehormatan yang lebih besar bagi atlet selain membela negara sendiri. Piala Afrika adalah perayaan kebanggaan Afrika," cicit Eto'o. (AFP/OL-1)
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved