Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pelatih Thailand: Kami Tahu Cara Atasi Indonesia

Widhoroso
27/12/2021 23:40
Pelatih Thailand: Kami Tahu Cara Atasi Indonesia
Pelatih Thailand Alexandre Polking (kanan).(AFP/Roslan Rahman)

PELATIH Thailand Alexandre Polking mengajak anak asuhnya menganalisa permainan Indonesia, calon lawan yang akan dihadapi dalam dua pertandingan final Piala AFF 2020 di Stadion National, 29 Desember 2021 dan 1 Januari 2022.

Polking mengatakan, dirinya tidak mempunyai banyak waktu untuk latihan taktikal, karena mereka fokus mengembalikan kebugaran pemain. Apalagi masa recovery penggawa Thailand satu hari lebih sedikit dibandingkan Indonesia.

Pelatih berusia 45 tahun itu memilih menganalisa permainan Indonesia dari tiga pertandingan yang dilakoni skuad Garuda. Selain dua laga melawan Singapura, Polking sebelumnya telah menyaksikan pertandingan antara Indonesia kontra Vietnam di penyisihan Grup B.

"Kami tidak punya banyak waktu untuk menjalani latihan. Kami harus fokus untuk menganalisa permainan dan gaya bermain mereka," ungkap pelatih yang akrab disapa Mano itu dilansir akun Facebook resmi federasi sepakbola Thailand (FAT).

"Kami sudah melihat tiga pertandingan Indonesia. Saya sudah punya cara untuk mengatasinya. Mereka (Timnas Indonesia) merupakan tim muda yang bertenaga, pekerja keras, dan berbahaya. Semua bergantung kepada bagaimana cara kami mengatasi itu," imbuhnya.

Dalam laga final, Thailand dipastikan tidak diperkuat salah satu penjaga gawangnya, Chatchai Budprom, yang cedera dalam pertandingan leg kedua semifinal melawan Vietnam. Chatchai ditarik keluar lapangan pada menit ke-33 dan posisinya digantikan Siwarak Tedsungnoen.

Chatchai mendapat cedera hamstring sangat parah setelah menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Akibatnya, kiper berusia 34 tahun ini harus menepi selama enam hingga delapan bulan.

Meski mengakui kehilangan Chatchai merupakan sebuah kerugian, Mano tidak terlalu khawatir. Selain Siwarak, Thailand masih mempunyai Kawin Thamsatchanan.

"Ini tentu saja menjadi kabar menyedihkan bagi tim dan fans Thailand, karena Chatchai telah melakukan tugasnya dengan baik sepanjang turnamen. Dia sebetulnya diharapkan main di final," ucap Mano.

"Tapi kami masih punya dua kiper yang sangat bagus. Kawin sudah bergabung dengan tim setelah sempat menjenguk ayahnya yang sedang sakit. Siwarak bermain bagus saat menggantikan Chatchai. Kami masih punya waktu untuk melihat semua kemungkinan, tapi yang pasti kami punya dia kiper bagus," tambahnya. (Goal/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya