Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Wenger Kecam Tanggapan Emosional Atas Rencana Piala Dunia Dua Tahun Sekali

Basuki Eka Purnama
24/9/2021 09:15
Wenger Kecam Tanggapan Emosional Atas Rencana Piala Dunia Dua Tahun Sekali
Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA Arsene Wenger(AFP/VALERIANO DI DOMENICO)

ARSENE Wenger mengecam tanggapan emosional atas usulan kontroversialnya untuk menggelar Piala Dunia setiap dua tahun sekali.

Mantan pelatih Arsenal, yang kini bekerja sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, menuai kecaman dari berbagai penjuru dunia setelah mengusulkan agar Piala Dunia digelar lebih sering.

Saat ini, Piala Dunia digelar setiap empat tahun sekali dengan perhelatan berikutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca juga: Indonesia Dan Kamboja Calon Kuat Tuan Rumah Piala AFF

Usulan Wenger agar Piala Dunia digelar setiap dua tahun sekali menuai kitik dari para manajer klub sepak bola sementara UEFA menanggapinya dengan keras.

"Usulan itu sangat berbahaya. Hal itu akan meluntukan nilai Piala Dunia sebagai kejuaraan nomor satu di dunia. Piala Dunia selama empat tahun memiliki nilai mistis yang dicintai para penggemar sepak bola," tegas UEFA.

UEFA mendesak FIFA untuk menghentikan kampanye promosi rencana itu sebelum mereka mengonsultasikan hal itu dengan para stakeholder.

Meski begitu, Wenger yakin mereka yang benar-benar mempelajari usulannya akan melihat manfaat dari menggelar Piala Dunia setiap dua tahun sekali.

"Saya optimistis namun saya tidak menyadari kekuatan yang menentang saya. Saya mengusulkan hal itu karena merasa hal itu akan bagus untuk sepak bola," ujar Wenger dalam sebuah podcast di BBC.

"Setelah saya mengusulkan agar Piala Dunia digelar setiap dua tahun sekali, ada tanggapan emosional mengenai hal itu."

"Saya tidak terkejut. Banyak orang yang menentang akhirnya berubah pikiran setelah membaca penjelasan saya."

"Sejumlah orang hanya menilai setelah mendengar Piala Dunia setiap dua tahun sekali. Jadi penentangan ini lebih bersifat emosional karena'saya telah terbiasa' dan saya mengerti hal itu," pungkasnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya