Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PRESIDEN FIFA Gianni Infantino, Senin (3/8), mengaku akan menghormati keputusan apa pun yang diambil komite etik setelah otoritas Swiss, pekan lalu, menyelidiki dirinya.
Jaksa Swiss menggelar penyelidikan terhadap Infantino sebagai bagian dari dugaan kasus kolusi dengan jaksa agung negara Eropa itu, Michael Lauber. Keduanya membantah tuduhan tersebut.
"Saya yakin Gianni Infantino akan menghormati apa pun keputusan komite etik," ujar Sekretaris Jenderal Fifa Alasdair Bell. "Kami tidak melihat adanya bukti tindakan kriminal atau aksi tidak etis."
Baca juga: UEFA Pastikan Liga Champions Sesuai Jadwal
FIFA, Minggu (2/8), bersikeras bahwa Infantino akan melanjutkan tugasnya dan mengecam penyelidikan yang dilakukan jaksa Swiss itu.
"Komite etik harus menyimpulkan sendiri masalah ini. Semua kasus harus diuji. Jika memang ada pelanggaran serius maka harus ada sanksi," tegas Bell.
"FIFA dan Gianni Infantino tidak ada yang disembunyikan. Kami akan transparan," imbuhnya.
Infantino dan Lauber disebut bertemu beberapa kali pada 2016 dan 2017. Dua pertemuan di antaranya dibocorkan oleh Football Leaks pada 2018.
Jaksa Swiss Stefan Keller, Kamis (30/7), mengatakan pihaknya menyimpulkan bahwa pertemuan itu terindikasi sebagai tindak kriminal.
"Hal itu mencakup penyalahgunaan jabatan, melanggar kerahasiaan, dan membantu pelanggar hukum," ungkap Keller.
Lauber yang mengundurkan diri pada 24 Juli merupakan pemimpin penyelidikan Swiss terhadap skandal korupsi FIFA pada 2015. (AFP/OL-1)
UBS dinilai berhasil dalam menyelamatkan Credit Suisse sehingga mencegah potensi krisis sistemik.
Sang pelatih Gareth Southgate mengumbar rasa percaya diri. Dia yakin timnya sudah makin baik secara mental.
UEFA memberikan sanksi berupa denda 30 ribu euro (Rp528 juta)
Italia tampil di Piala Eropa 2024 sebagai juara bertahan, tetapi di bawah asuhan Spalletti, mereka gagal menampilkan performa terbaiknya.
Pelatih Swiss Murat Yakin sangat bungah dengan kemenangan timnya 2-0 atas Italia di Euro 2024.
Bryan Cristante mengakui frustrasi Italia setelah kekalahan 2-0 mereka melawan Swiss di EURO 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved