Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Aa Gym: Kenali Hawa Nafsu

Ihfa Firdausya
24/4/2020 20:03
Aa Gym: Kenali Hawa Nafsu
KH. Abdullah Gymnastiar(MI/Adam Dwi)

DALAM ibadah puasa di bulan suci Ramadan, salah satu tantangan terbesar bagi yang menjalankannya adalah mengontrol hawa nafsu. Hawa nafsu sendiri bisa dikendalikan ketika manusia punya landasan ilmu dan keinginan kuat untuk melawannya.

Hal itu menjadi topik yang dibahas ulama kondang Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal sebagai Aa Gym, dalam acara "Cermin Hati Bersama Aa Gym" di stasiun televisi Metro TV, Kamis (24/4) sore.

Aa Gym menjelaskan bahwa salah satu sifat manusia memang memiliki nafsu. Ia tidak boleh dikambinghitamkan tetapi justru harus dikenali dan ditempatkan sesuai porsinya.

"Itu memang sudah diciptakan Allah seperti itu. Yang penting bagi kita sekarang bagaimana kita mengontrol dan mengendalikannya," tutur ulama asal Jawa Barat ini.

Nafsu, kata Aa Gym, ada yang halal ada yang tidak. Ketika nafsu digunakan di tempat yang halal, ia akan jadi pahala. Sebaliknya, ketika nafsu ditempatkan pada yang tidak halal ia menjadi dosa.

Aa Gym menyebut bahwa nafsu adalah kendaraan setan. Setan membisiki manusia untuk melakukan kesalahan dalam menjalankan nafsu.

"Cara mengidentifikasinya begini. Nafsu itu kecenderungannya ingin melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh Allah. Misalkan kita tes saja, kira-kira nafsu sukanya tidur atau tahajud? Saat tarawih, ingin imam bacaannya panjang atau yang ringkas?" kata Aa Gym.

"Nah sekarang dilatihnya begitu. Seperti sedekah, maunya kan sedikit. Tapi Allah sukanya banyak. Kita disukai kalau bisa tahajud, tapi nafsu kita maunya tidur. Kita kenalin aja ini dulu. Pas mau sedekah maunya pelit, lawan. Ambil, berikan. Mau baca yang ringkas, baca yang banyak," jelasnya.

Menurut Aa Gym, nafsu akan takluk kalau kita mau disiplin melatihnya. Seperti kuda, katanya, ketika terus dilatih akan menjadi jinak dan menyenangkan untuk berkendara.

"Seperti bicara, nafsu kan inginnya kita banyak bicara, supaya dikagumi kepintaran kita, supaya dianggap luas wawasan kita, supaya dianggap menawan kata-kata yang kita pilih. Tapi apakah ini yang disukai Allah? Yang disukai Allah kan bukan dikagumi orang, tapi perkataan yang benar, baik niatnya maupun perkataannya, meskipun sederhana," jelas Aa Gym.

Aa gym kembali mencontohkan pengendalian nafsu di bulan Ramadan.

"Saat buka, misalnya, melambat-lambat salat. Salatlah tepat waktu. Makan pengen banyak, tunggu dulu, salat dulu, makan secukupnya dulu. Sesudah salat baru makan yang lebih leluasa," jelas Aa Gym.

Oleh karena itu, katanya, kita harus bisa membaca apa yang disukai nafsu atau disukai Allah.

"Paksa dengan ilmu yang sudah kita tahu apa yang Allah sukai. Lambat laun nafsu itu takluk. Caranya, lawan! Tidak mau baca Al-Quran, pegang Quran! Tidak mau wudhu, (paksakan) wudhu. Ketika dilawan, dilatih, dia nanti jadi tunduk. Dia jadi jinak," imbuhnya.

Kuncinya, kata Aa Gym, supaya kita tahu menempatkan hawa nafsu di area halal atau haram adalah ilmu.

"Memang pupuk iman itu ilmu, pemandu amal adalah ilmu, untuk menaklukan dan mengendalikan nafsu juga ilmu. Pokoknya kalau tidak belajar agama, udah hidup itu gak ngerti," ungkapnya.

Aa Gym mengutip sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam: barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan baginya, Allah berikan paham agama.

"Dia akan mengerti bagaimana menghandel diri, bicara, berpikir, berbuat, dengan standar yang Allah sukai," jelas Aa Gym.

"Tapi kalau kita tidak belajar agama, kita hanya memuaskan nafsu. Itulah yang membuat kita tidak bahagia, jadi hina, dan kita jadi celaka karena tuhan kita adalah nafsu. Nauzubillah Min Dzalik," tandasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah