Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Transformasi Qabiliyyah ke Umat

Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
25/5/2019 07:40
Transformasi Qabiliyyah ke Umat
Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta(MI/Seno)

VISI besar perjuangan Nabi Muhammad SAW ialah mentransformasikan komunitas qabiliyyah ke dalam komunitas ummah. Jihad Nabi selalu mempunyai arah, tujuan, target, dan strategi. Komunitas qabiliyyah masih berkehidupan sederhana, berperadaban rendah, berbudaya standar, dan berkepercayaan musyrik (qabiliyyah) ke masyarakat modern, berperadaban tinggi, dan berbudaya luhur, dan berkepercayaan tauhid (ummah).

Masyarakat Qabilah ialah suatu komunitas yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan primordial, seperti ikatan kesukuan, ikatan persamaan latar belakang sejarah, etnik, dan bahasa. Qabilah biasa diartikan dengan klan dalam bahasa Inggris yang berarti suku bangsa tertentu yang menghimpun sejumlah suku lokal yang kecil-kecil, tetapi belum bisa disebut umat karena tidak memiliki unsur-unsur tertentu. Ditambah lagi kepercayaan qabilah, terutama pada zaman Nabi, umumnya berkepercayaan musyrik dan animisme.

Ummah ialah sebuah masyarakat yang maju dan berperadaban tinggi dan bertauhid. Kata ummah berasal dari bahasa Hebrew/Ibrani, alef-mmm yang arti dasarnya cinta kasih. Kata itu kemudian menyeberang menjadi bahasa Arab umm yang arti dasarnya ibu. Umm diartikan ibu karena ibu memiliki cinta kasih yang paling dalam. Dari akar kata alif-mim membentuk kata amam (keterdepanan, keunggulan), imam (imam salat, pemimpin), ma’mum (pengikut imam, rakyat), amamah (konsep yang mengatur antara imam dan makmum serta pemimpin dan rakyat).

Keseluruhan makna dasar ini menghimpun suatu komunitas khusus yang bernama ummah. Dalam mewujudkan masyarakat ummah tentu tidak ringan. Ada pola pikir dan perilaku yang harus diubah. Menurut Max Weber, seorang ahli psikologi agama, mengatakan tidak mungkin mengubah sebuah pola pikir dan perilaku tanpa mengubah sistem etika, dan tidak mungkin mengubah sistem etika tanpa mengubah sistem teologi masyarakat.

Di dalam masyarakat qabilah yang dihadapi Nabi di sana ada kebiasaan, karakter, budaya, etos, dan teologi yang harus diubah. Alhamdulillah melalui strategi jihad yang diterapkan Nabi perubahan sosial bisa dilakukan di dalam masyarakat.

Substansi  dan  unsur  penting  yang  harus  ada  di  dalam  komunitas  ummah  ialah  adanya  kasih sayang  yang  mengikat  dalam  suatu  komunitas,  adanya pemimpin  yang  disegani  dan  berwibawa,  ada  makmum atau rakyat yang kritis tetapi santun, ada sistem yang mengatur  antara yang  memimpin  dan  dipimpin,  dan  adanya  ideologi  kebersamaan  yang  bersifat  kosmopolitan.

Jika ada unsur yang kurang dari lima unsur ini, tidak bisa disebut umat. Mungkin hanya bisa disebut golongan (khizb), suku (sya’bun), kolaborasi beberapa suku (qabilah), atau komunitas tanpa idealisme dan ideologi yang jelas (qaum).

Di dalam Alquran ada sejumlah komunitas muslim sebagaimana diisyaratkan dalam QS al-Hujurat/49:13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”

Apakah komunitas Islam Indonesia bisa disebut umat atau belum? Kita lihat unsurunsur yang mempersatukan komunitas Islam di Indonesia. Dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia, komunitas ini secara politis belum pernah tampil sebagai pemenang di dalam pemilihan umum. Kaum nasionalis selalu lebih dominan meskipun kaum nasionalis itu pada umumnya diisi oleh komunitas Islam.

Sebagian pakar mengklaim bahwa komunitas muslim Indonesia sudah dapat disebut ummah mengingat unsur pokok yang harus dipenuhi sebuah umat sudah lengkap. Namun, sebagian lainnya belum bisa menyebutnya sebagai suatu umat karena ikatan keumatan masih terkalahkan oleh ikatan lain.

Semoga kita menjadi warga umat yang ideal di NKRI tercinta ini.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
  • Idul Fitri dan Keadilan Sosial

    12/4/2024 05:05

    KEADILAN sosial sebagai isu yang belakangan terkenal ialah tidak adanya ketimpangan yang sangat mencolok dalam berbagai bidang, minimal secara ekonomi.

  • Kembali Fitri Merajut Harmoni

    09/4/2024 05:05

    IDUL Fitri merupakan momen kemenangan bagi umat yang menunaikan ibadah Ramadan. Dalam ajaran Islam, secara fikih, Idul Fitri berarti kembali berbuka atau makan.

  • Ramadan dan Kalender Islam Pemersatu

    05/4/2024 05:05

    SETIAP mengakhiri puasa Ramadan, muncul pertanyaan kapan Lebaran dilaksanakan?

  • Iktikaf Politik Bangsa Indonesia

    02/4/2024 05:05

    SEKARANG ini kita memasuki malam 10 hari terakhir Ramadan. Pada masa ini, Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan agar kita memperbanyak melaksanakan ibadah dan bersedekah.

  • Sabar ketika Berjaya

    25/3/2024 05:15

    SECARA psikologis manusia memiliki sifat-sifat yang mendorongnya untuk berbuat baik atau jahat.

  • Ramadan dan Keadaban Demokrasi Kita (2)

    19/3/2024 05:05

    TURUNNYA kualitas demokrasi Indonesia tidak lepas dari rendahnya sikap saling percaya (trust) di kalangan komponen bangsa.

Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah