Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ALFIANSYAH Mursyid, yang lebih dikenal dengan nama Komeng, lahir di Jakarta pada tanggal 25 Agustus 1970. Ia adalah seorang tokoh yang mencapai ketenaran melalui kemampuannya dalam memandu acara televisi. Nama Komeng melambung tinggi setelah menjadi pembawa acara Spontan dengan jargon khasnya "Spontan... Uhuy!!" menjadi ikonik dan melekat pada dirinya.
Komeng bukan hanya sekadar seorang pembawa acara, tetapi ia juga dikenal sebagai sosok yang mampu menghibur dan memukau penonton dengan gaya komedinya yang khas. Keunikan serta kehangatan yang ia bawa dalam setiap penampilannya telah membuatnya dicintai oleh banyak orang.
Melalui karirnya di dunia hiburan, Komeng telah menciptakan jejak yang menginspirasi banyak orang untuk mengejar impian mereka dan mengekspresikan diri dengan caranya sendiri. Keberhasilannya tidak hanya terletak pada bakatnya dalam menghibur, tetapi juga pada dedikasi serta kerja kerasnya yang tidak pernah surut.
Baca juga : Polisi Bantah Intimidasi Pertunjukan Teater Butet Kartaredjasa di TIM
Dengan kehadiran dan kontribusinya yang telah menjadi bagian dari sejarah hiburan Tanah Air, Komeng tetap menjadi sosok yang dihormati oleh banyak orang. Keberadaannya memberikan warna yang tak terlupakan dalam panorama hiburan Indonesia.
Tak disangka pada Pemilu 2024 ini, Komeng mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dapil Jawa Barat. Berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) per tanggal 22 Februari 2024, komedian ini memiliki 2 juta suara.
Komeng mendapatkan suara lebih banyak dari para calon lainnya, tak lain karena foto yang ia pakai untuk surat suara yang ikonik. Dalam podcast milik Deddy Corbuzier yakni Close The Door Corbuzier yang tayang pada Rabu, 21 Februari 2024 , Komeng menuturkan mengapa memakai wajah ikoniknya.
Baca juga : Ganjar: Pembangunan tidak Hanya Fisik, tapi Juga Seni Budaya
“KPU minta foto buat surat suara, pakai ciri khas. Biasanya orang pakai baju adat, kalau saya ciri khasnya di muka, intinya saya mau orang-orang tau kalau ini gue,” jelas Komeng di podcast Close The Door Corbuzier yang tayang pada Rabu, 21 Februari 2024
Komeng juga menjelaskan ia tanpa melakukan kampanye aktif, ia lebih memilih mengambil pekerjaannya di Jawa Barat. Meski demikian, ia mengaku tidak mengarahkan siapa pun untuk mendukungnya, hanya memohon doa restu.
“Saya ga kampanye, tapi lebih banyak ngambil job yang ada di Jawa Barat. Saya mohon doa restu, mau nyaleg, saya ga nyuruh loh," kata Komeng.
Baca juga : Seno Gumira Ajidarma, Si Pemberontak yang Senang Membaca dan Menolak Penyeragaman Pemikiran
Dalam pencalonannya, Komeng menarik perhatian publik dengan menekankan urgensi memberikan perhatian yang lebih besar terhadap seni dan budaya, khususnya dalam ranah komedi. Ia memperjuangkan pengakuan dan dukungan yang lebih besar untuk komunitas seni, dengan tujuan memberikan bantuan kepada komedian senior yang mungkin hidupnya kurang sejahtera.
Komeng berkomitmen untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan para pelaku seni, serta mendorong kesadaran akan pentingnya mendukung ekosistem seni dan budaya di masyarakat.
"Negara bantuin menghargai atau membantu, memperdalam komedian Indonesia. Karena kalau ada kucuran dana, kerjanya enak, hasilnya bagus, mempermudah pemerintah buat bayar pajaknya juga lancar. Karena banyak komedi senior yg hidupnya kurang. Komunitas komedi luar di pajakin kalau ada orang luar standup di negaranya. Makanya saya maunya kaya begitu, lebih dihargai (komedian)," ungkapnya
Baca juga : Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023 Digelar Besok
Selain itu, Komeng menggarisbawahi pentingnya dukungan dari pemerintah untuk memperdalam dan menghargai kebudayaan Indonesia. Meskipun ia memasuki dunia politik, komedian ini tetap berkomitmen untuk tidak meninggalkan dunia seni komedi.
"Kalo dari segi pemasukan banyaknya di seni, kalo programnya nyampe saya bahagia, kalo ga nyampe-nyampe mungkin saya balik lagi ke sini (komedian)," tambahnya, mencerminkan keteguhan hatinya terhadap dunia seni.
Meski belum jelas apakah langkahnya ini akan berhasil, Komeng berpendapat bahwa jika program-program kebudayaan dapat mencapai masyarakat, itu akan menjadi kebahagiaannya. Namun, jika tidak, dia siap kembali ke panggung komedi. (Z-8)
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
BAKAL Calon Wali Kota Medan dari Partai NasDem, Rico Waas memastikan akan memberikan ruang yang besar untuk seniman dan pegiat literasi jika menang dalam Pilkada 2024.
Firman juga meluncurkan single terbaru berjudul "Waktu" yang dirilis di channel YouTube barunya.
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Salah satu seniman cilik yang karyanya berhasil terseleksi pada ArtJog 2024 ini adalah Louis Gilbert Yulianto, 11 tahun asal Yogyakarta.
Konser dimeriahkan oleh penampilan sejumlah musisi Tanah Air seperti Krisdayanti, Carlos Camelo, Los Morenitos dan Playset Band. Mereka membawakan berbagai lagu kenangan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved