Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA Indicator (i2) merilis hasil riset perbincangan di media sosial selama Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pilpres 2024 edisi perdana, Selasa, (12/12), khususnya dalam rentang waktu 18.00--23.00 WIB.
Data yang dihimpun berasal dari perbincangan netizen di lima platform media sosial (medsos), yakni Twitter, Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube. Data dianalisis secara realtime dengan menggunakan sistem Intelligence Socio Analytics (ISA).
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang menyatakan Interaksi perbincangan netizen terkait Debat Capres Cawapres 2024 terakumulasi dalam 55.712 post dari 33.608 akun.
Netizen milenial (22-40 tahun) dan generasi X (41-55 tahun) lebih banyak memberikan respons. Milenial mencapai 65%, generasi X 27% dan gen z (18--21 tahun) 5%. Sorotan netizen milenial dan generasi X relatif mengarah pada isi pesan yang disampaikan masing-masing paslon serta narasi saling serang antar paslon. Sementara gen z cenderung lebih menyoroti ekspresi bagaimana setiap paslon merespons pertanyaan serta memberikan skor kepada masing-masing paslon versi mereka.
Baca juga: Nawawi Nilai 3 Capres Belum Miliki Strategi Penguatan KPK
"Generasi Milenial dan Gen Z paling aktif dalam perbincangan. Sebagian memberikan skor terhadap performa capres," ujar Rustika, di Jakarta, Rabu (12/12).
Sekitar 78% netizen laki-laki mengisi perbincangan, sementara 22% sisanya ditanggapi netizen perempuan.
Netizen laki-laki lebih intens membahas serangan Anies dan Ganjar kepada Prabowo terkait isu pelanggaran Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu dianggap sebagai sebuah tembakan yang tepat. Sementara di kalangan netizen perempuan pembahasan berkisar seputar dukungan kepada masing-masing paslon termasuk suasana debat yang dinilai menarik dan seru.
"Netizen laki-laki banyak membahas pertanyaan Anies dan Ganjar kepada Prabowo dalam isu pelanggaran MK. Sementara netizen perempuan menilai debat pertama menarik dan seru," ungkap Rustika.
Baca juga: Kontras: Pernyataan Capres 02 Kuatkan Keterlibatan Prabowo dalam Kasus HAM
Di lihat dari eksposure perbincangan ketiga pasangan calon (paslon), eksposure tertinggi diduduki oleh Anies Baswedan dengan 83.934 post. Diikuti Prabowo Subianto dengan 76.456 post dan Ganjar Pranowo dengan 42.849 post. Meski Anies berada di posisi teratas secara eksposure, engagement tertinggi justru diperoleh Prabowo Subianto dengan 1.513.791.
Eksposure maupun engagement Anies dan Prabowo yang bersaing ketat dipengaruhi oleh saling sanggah antar keduanya yang memicu "war" dari netizen pendukung masing-masing paslon selama debat berlangsung.
"Ekspos dan engagement Anies dan Prabowo bersaing ketat. Keduanya lebih tinggi dibanding Ganjar. Itu dipengaruhi saling sanggah antara Anies dan Prabowo yang memicu 'war' netizen," kata Rustika.
Selain itu, Prabowo mendapatkan emosi Trust terkecil dengan 39% dan emosi Disgust terbesar dengan 25%. Hal itu sejalan dengan sentimen negatif yang juga besar. Emosi Trust yang muncul kepada Prabowo karena gagasannya dinilai spesifik dan sesuai dengan fakta di lapangan. Sementara emotion Disgust yang besar karena Prabowo dinilai mudah tersulut emosi dan diklaim tidak tahan menjadi oposisi.
Emotion yang melekat pada Anies Baswedan yakni Trust 46% dan Disgust 21%. Emotion Trust dimaknai sebagai apresiasi netizen atas keberanian Anies mengumpan pertanyaan-pertanyaan tendensius kepada Prabowo, sedangkan emotion Disgust diartikan Anies yang pintar bermain kata namun minim aksi.
(Z-9)
TIMNAS Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) menilai panas dalam debat calon presiden dan wakilnya merupakan hal wajar. Asalkan, jangan berlanjut maupun berlarut.
CAPRES Prabowo Subianto seharusnya sudah sejak lama menyadari forum debat merupakan salah satu pusat perhatian publik untuk menentukan pilihannya dalam Pemilu 2024
Format debat Pilpres 2024 telah disusun bersama-sama dengan tiga tim pasangan calon. Baginya, konsep dan format debat capres-cawapres sudah optimal
“Dibanding dulu waktu saya, sekarang lebih hidup perdebatannya,” ungkapnya.
Jokowi mengatakan pesan yang disampaikan untuk tiga pasangan calon (paslon).
SIKAP capres Prabowo Subianto yang tak mau membeberkan data pertahanan secara gamblang di debat capres, disorot netizen. Dalih Prabowo, data pertahanan tak boleh dibuka sembarangan.
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Hadirnya perlindungan kesehatan lengkap yang terjangkau menjadi semakin dibutuhkan, mengingat biaya medis yang terus meningkat.
KENYAMANAN dalam bekerja menjadi faktor penting yang diperhatikan generasi Z dan milenial. Jessica Casey Jaya dari Apiary Academy, ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan karier dan bisnis
Laporan Pinhome menyebut bahwa preferensi dan tingkat kemampuan finansial generasi milenial umumnya pada segmen harga rumah menengah ke bawah.
Secara umum, kebanyakan responden tidak memiliki kredit, didominasi oleh Generasi Z (70%) dan Generasi X (60%). Sementara itu, sebanyak 45% Milenial memiliki kredit seperti kartu kredit.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersama PT Mastercard Indonesia melakukan revamp Kartu Kredit BNI Mastercard Titanium dengan fokus pada segmen generasi milenial dan Z.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved