Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LOYALIS dari kalangan para raja, sultan, ratu, dan tokoh adat di Indonesia yang berjejaring dalam Dinasti Nusantara memiliki komitmen untuk menjaga adat istiadat, seni, dan budaya leluhur.
Sabtu (18/11/23) Dinasti Nusantara mengunjungi puncak acara Wasuemba Happy And Nice Festival bertajuk "Pikama maano kampo (makan-makan kampung)" dalam rangka HUT ke-44 Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Koordinator Nasional Dinasti Nusantara KPH Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukajannangngang Satrio Sasmito dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan mengungkapkan apresiasi terhadap tingginya kesadaran masyarakat Desa Wasuemba dalam menjaga adat istiadat, seni, dan budaya leluhur.
Baca juga: IP Trisakti Gandeng MAKN Kembangkan Royal Tourism dan Pelestarian Cagar Budaya
"Dinasti Nusantara ini bersyukur kita mendapatkan kehormatan undangan untuk menghadiri acara pesta adat. Dan satu kesyukuran dari Dinasti Nusantara karena masyarakat di sini sangat mencintai adat dan budaya," ucap dia.
Ratusan talang atau wadah khas Buton berisi beraneka macam makanan pun disiapkan berjejer. Makanan ini berasal dari warga yang sukarela menyumbangkan hasil bumi dan rezekinya.
Baca juga: Bupati Klaten Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Warisan Leluhur
Tampak ribuan warga Desa Wasuemba dari empat dusun berkumpul sambil duduk bersila menyambut sukacita setiap rangkaian festival yang menandakan bahwa rasa persaudaraan dan kekeluargaan begitu kental.
"Kita mengetahui betul di Wasuemba ini adalah desa yang tinggi kepedulian terhadap pelestarian adat dan budayanya. Jadi satu keunikan di sini sendiri di lihat situasi kondisi sekarang masyarakat itu berbondong-bondong kutang lebih 5.000 yang hadir malah bukan hanya masyarakat di Wasuemba saja tetapi seluruh keluarga besar wasuemba baik yang tidak berdomisili di desa ini, ini akan hadir semua di sini," jelas dia.
Dinasti Nusantara juga sangat mendukung kegiatan adat seperti ini demi menjaga adat istiadat, seni, dan budaya leluhur sesuai dengan komitmennya.
Dinasti Nusantara juga mengaku senang atas dukungan pemangku adat, tokoh masyarakat, pelaku seni dan budayawan di Kabupaten Buton untuk Ganjar.
"Ini adalah merupakan contoh yang terbaik di Wasuemba ini. Mudah-mudahan di desa-desa lainnya yang ada di Buton ini bisa melaksanakan acara semacam ini," tukas dia.
La Sukuri selaku Ketua Panitia mengungkapkan acara HUT ke-44 Desa Wasuemba ini diwarnai dengan beragam kegiatan menarik selama empat hari, 15-18 November 2023.
Pada hari terakhir atau acara puncak ini, dimulai dengan tradisi pindoko atau tombak ikan secara massal, pikama maano kampo (makan-makan kampung), hingga penampilan pencak silat atau manca dan tarian pajoge khas buton sebagai simbol kegembiraan.
"Acara intinya itu sebenarnya tentang tombak tombak ikan itu yang mulai kita mau laksanakan mulai hari ini sampai tahun-tahun ke depan," jelas dia.
Pada kegiatan ini turut hadir Penggagas dan Pendiri Dinasti Nusantara Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II dari Yogyakarta, Koordinator Nasional Dinasti Nusantara KPH Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukajannangngang Satrio Sasmito dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan.
Kemudian Sekjen Dinasti Nusantara Tengku Maliana Zufrine dari Kerajaan Negeri Padang Deli Sumatera Utara, dan YM Wa Ode KRAyT Endang Puspa Kirana dari Kerajaan Kali Susu, serta YM Sultan Buton ke-40 La Ode Muhammad Izzat Manarfa. (RO/Z-7)
Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia, berikut beberapa kerajaan Islam tertua yang pernah ada di Indonesia.
PERWAKILAN Dinasti Nusantara berkunjung ke Istana (Sonaf) Raja Amarasi di Desa Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan destinasi wisata kerajaan yang berbasis budaya asli nusantara. Kondisinya saat ini masih belum diperhatikan pemerintah
Puluhan raja Nusantara dengan mengenakan pakaian kebesaran masing-masing daerah menghadiri '2nd Borobudur World Peace, Prosperity Event', menjelang Hari Waisak.
Menurut LaNyalla, Raja dan Sultan Nusantara harus diberikan hak untuk ikut mengatur arah perjalanan bangsa.
Penyelenggaraan Upacara Bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI mendatang di Nusantara akan menjadi momentum penting.
Sebanyak 100 peserta dari Hipapi Indonesia dari seluruh Indonesia diberikan edukasi tentang adat dan budaya pernikahan, khususnya di Jawa.
Alila Solo kembali menghadirkan acara kuliner istimewa bertajuk “Sate Nusantara Festival” yang akan berlangsung di Epice Restaurant.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya, menawarkan berbagai kuliner lezat, termasuk minuman tradisional yang menggugah selera.
Pembangunan IKN Nusantara bisa dijadikan momentum revitalisasi gerakan koperasi. Ratusan ribu ASN terpelajar ini bisa didorong membentuk ribuan Koperasi ASN.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved