Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA DPP PKB Bidang Informasi Ahmad Iman Syukri mengemukakan bahwa adanya deklarasi calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) otomatis telah menggugurkan rivalitas politik yang terjadi pada Pemilu 2019 silam.
Seperti diketahui, awal mula terbentuknya cebong dan kampret terjadi karena adanya persaingan antara kedua kubu, yakni kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Saat itu, enggannya Prabowo mengakui kekalahannya pada pilpres 2014 diduga menjadi pemicu keberlangsungan segregasi politik sepanjang masa pemerintahan Jokowi 2014-2019.
Baca juga : Menakar Untung Rugi Pengumuman Awal Duet Anies-Imin
Tidak lama kemudian pendukung masing-masing kubu menemukan istilah untuk memanggil kubu lawannya. Yang berakhir munculnya panggilan cebong dan kampret.
Baca juga : Anies-Muhaimin Simbol Pilpres 2024 Damai Tanpa Perpecahan
“Kita tidak ingin politik kita itu seperti 2019 ada pembelahan dalam masyarakat,” tegas Iman kepada Media Indonesia, Minggu (3/9).
Dengan adanya deklarasi maju capres-cawapres, lanjut Iman, jadi bukti bahwa PKB dan NasDem sama-sama ingin menghindari terjsdi lagi polarisasi politik.
“Sekarang kalau Anies-Cak Imin maju sudah ada calon. Ini menarik dan ini mengakhiri rivalitas pertarungan antar dua paslon saja seperti 2019,” ujarnya.
“Ini bagus untuk demokrasi karena politik harus menekankan visi misi dan mengenyampingkan persaingan tidak sehat,” tambah Iman.
Amin pun mengajak agar bertarung dan adu program masing-masing calon tanpa membawa-bawa hal negatif yang bisa membuat perpecahan, seperti cebong dan kampret.
“Kubu-kubuan ini otomatis gugur karena sudah pasti Anies dan Cak Imin mencalonkan diri ke Pilpres 2024,” tandasnya. (Z-8)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyambut baik tawaran bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menyebut bahwa dirinya akan mengikuti upacara 17 Agustus 1945 di Jakarta atau daerah lain.
RAPAT perdana panitia khusus (pansus) hak angket penyelenggaraan ibadah haji 2024 ditunda. Awalnya, agenda rapat pemilihan dan penetapan pimpinan pansus itu akan digelar pada Rabu (17/7).
Panitia Khusus (pansus) Angket Haji menunda rapat perdana yang awalnya dijadwalkan hari ini, Rabu, 17 Juli 2024, pukul 13.00 WIB. Rapat diundur dan dipastikan bakal digelar pekan depan.
Rapat perdana Panitia khusus (pansus) hak angket penyelenggaraan ibadah haji 2024 ditunda. Awalnya, agenda rapat pemilihan dan penetapan pimpinan pansus itu akan digelar pada Rabu siang.
DIREKTUR Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief belum mau berkomentar perihal pembentukan Pansus Hak Angket Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024.
Cak Imin makin percaya diri (pede) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung dua putaran
Co Captain Timnas AMIN Moh. Jumhur Hidayat mengemukakan, bangsa ini bangsa yang besar, dimerdekakan oleh orang-orang besar yang berhidmat pada orang banyak.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu sangat bersyukur dan tidak menyangka masih banyak tokoh-tokoh yang ingin bergabung dengan PKS, khususnya dari unsur purnawirawan TNI-Polri.
Kedatangan Capres Anies Baswedan membuat dirinya bisa menyampaikan segala permasalah di bidang usaha, terutama menyampaikan aspirasi para pelaku UMKM.
Sektor kesehatan merupakan masalah strategis setiap bangsa di samping masalah pendidikan dan pangan. Untuk itu pemahaman terkait isu kesejhatan setiap capres sangat dibutuhkan.
Siapapun pemimpin dunia ke depan adalah pemilik teknologi canggih tersebut. Jika tertinggal, Indonesia akan tersisih dan menjadi bangsa terkebelakang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved