Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah melumerkan kesan permusuhan antara keduanya yang muncul sejak akhir tahun lalu.
"Bagaimana pertemuan kemarin itu rekonsiliasi. Di satu sisi, Surya Paloh bisa memahami sikap Jokowi. Jokowi bisa memahami pilihan politik Surya Paloh. Dan bagaimana ke depan pemilu bisa dalam suasana damai," terang Ari.
Sebelumnya, muncul anggapan bahwa hubungan Jokowi dan Surya Paloh merenggang sejak deklarasi NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. NasDem juga menjalin koalisi dengan partai di luar pemerintah. Hal itu memunculkan prasangka dan prediksi bahwa hubungan keduanya akan semakin meruncing dan memburuk.
Baca juga: Jokowi Akui Pertemuannya dengan Surya Paloh Membahas Politik
Menurut Ari, pertemuan tersebut menjadi sinyal bahwa kristalisasi kekecewaan, keretakan hubungan, konflik antara keduanya telah mereda.
"Mereka menyadari bahwa kepentingan bangsa dan negara, sebagai teladan politik, bahwa pemilu jangan sampai mencederai persaudaraan anak bangsa. Dua tokoh ini ketika kemarin bertemu menyampaikan pesan itu ke publik," tegasnya.
Baca juga: Hubungan Jokowi-Surya Paloh Bisa jadi Role Model Politisi Tanah Air
Di sisi lain, Ari juga menilai Jokowi tidak mempersoalkan sosok bakal calon presiden (capres) yang diusung oleh NasDem, tetapi justru lebih pada narasi yang diusung NasDem.
"Bukan ke sosok Anies-nya, tapi soal narasinya. Presiden ingin semua programnya berlanjut, namun Nasdem justru mengusung narasi perubahan, bahkan antitesa. Prabowo dan Ganjar mengusung narasi melanjutkan program, sedangkan Anies mengusung perubahan,” lanjutnya.
Penilaian itu diperkuat dengan kabar bahwa Jokowi sempat menanyakan sosok cawapres Anies Baswedan saat pertemuan dengan Surya Paloh.
"Jadi ketika menanyakan cawapres Anies, sebenarnya presiden sudah konfirmasi bahwa presiden bukan ingin menjegal Anies," tegasnya.
Ari menjelaskan cawe-cawe presiden bukan diterjemahkan untuk menjegal Anies, melainkan lebih pada gestur dukungan pada Ganjar dan Prabowo yang mengusung narasi pelanjutan program Jokowi.
"Apa pun pilpres akan lebih menarik jika ada yang mengusung melanjutkan Jokowi, ada yang mengusung gagasan perubahan. Ini jadi menarik untuk publik dan menjadi pendidikan politik," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai, pencapresan Anies Baswedan bergantung sekali dengan sikap politik Ketum Nasdem Surya Paloh.
“Ya tergantung Pak Surya Paloh kalau dia konsisten mendukung Anies dengan koalisi perubahannya, artinya tiga pasang,” ujar Ujang.
Tiga pasang capres-cawapres yang dimaksud adalah capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Namun Ujang mengingatkan, dinamika pencapresan ini masih akan terus terjadi sampai hari pendaftaran capres-cawapres.
“Jadi tergantung nanti kita lihat Oktober 2023, empat bulan lagi, siapa capres-cawapres yang didaftarkan koalisi partai,“ sebut Ujang.
Meski mengambil peran oposisi jelang Pemilu 2024, Partai Nasdem masih berada dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.
“Masih ada dua kader Nasdem di kabinet, di saat yang sama Nasdem dibiarkan untuk mengusung Anies, untuk berkoalisi sendiri dengan PKS dan Demokrat. Mungkin pak Jokowi melihat bahwa Nasdem atau Surya Paloh serius mengusung Anies ya dibiarkan saja,” jelas Ujang yang juga dosen di Universitas Al Azhar ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Ketum Nasdem Surya Paloh. Pertemuan ini diapresiasi sebagai bentuk profesionalitas presiden.
“Saya melihatnya jokowi serius memainkan peran dan bisa membedakan antara di politik dan kabinet,” kata Ujang.
Apa pun gerak Jokowi akan memberi manfaat bagi dirinya. Sebagai Presiden maupun King Maker Pemilu 2024.
“Mungkin saja Jokowi sedang ingin membangun sebuah kekuatan baik di kabinet maupun dalam konteks koalisi partai-partai, dengan menjadi king maker, ingin berperan besar dalam koalisi pasangan capres-cawapres,” tandas Ujang. (Z-7)
DALAM dunia politik, hubungan persahabatan sering kali menjadi kompleks dan dinamis. Beberapa tokoh politik menunjukkan meskipun ada perbedaan pandangan, persahabatan tetap terjaga.
Saan Mustopa selaku Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat (Jabar), berhasil meraih gelar Doktor pada Program Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad).
DALAM sambutannya di Pra-Kongres III NasDem Simposium Bidang Perempuan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut dirinya ingin ada sosok perempuan yang bisa memimpin partainya.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, sangat mengharapkan posisi perempuan bisa jauh lebih besar di dunia politik.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memuji Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebagai tokoh politik the rising star.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berharap kolaborasi dan sinergitas dengan Partai Gerindra dapat terjalin. Hal ini dapat terwujud melalui komunikasi yang cair.
DPW NasDem Sulsesl ajak masyarakat SIgi menangkan AHmad Ali - Abdul Karim
KIM plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran sehingga masih ditambah embel-embel plus.
Anggota Fraksi NasDem DPRD Jakarta periode 2019-2024, M. Hariadi Anwar meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta, Kamis (1/8) sore.
PENETAPAN hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (28/7)
Partai NasDem resmi mengusung Sekretaris Pribadi (Sespri) Iriana Jokowi yakni Sendi Fardiansyah maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor.
NasDem gandeng OJK dan universitas perangi judol dan pinjol di lingkungan kampuas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved