Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PANGLIMA TNI Laksamana Yudo Margono memastikan kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mengantisipasi konflik di perbatasan wilayah Indonesia. Meski tidak berharap konflik akan terjadi, ia menyebut pasukan TNI tetap siap mengantisipasi segala bentuk potensi baik di darat, laut, dan udara.
"Kita jaga profesionalisme, kemudian alutsista selalu kita standby," kata Yudo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12).
Yudo menyebut daerah-daerah perbatasan menjadi wilayah yang perlu diwaspadai karena memiliki potensi konflik paling tinggi. Indonesia, katanya, memiliki 10 perbatasan laut dan dua perbatasan darat. Oleh karenanya, pengerahan kekuatan dinilai perlu dilakukan.
"Patroli secara intensif juga menjadi perhatian kita bersama. Kerawanannya pasti dimulai dari itu," ujarnya.
Selain kesiapsiagaan alutsista dan pasukan, jalur diplomasi juga dikedepankan untuk mengantisipasi konflik. Menurut Yudo, konflik perbatasan tidak terjadi dalam satu atau dua tahun.
"Perbatasan di Natuna itu udah 14 kali mulai 1973, tidak selesai. Artinya kita tetap melaksanakan kerjasama diplomasi untuk antisipasi terjadinya itu (konflik)," jelasnya.
Lebih lanjut, Yudo menyebut akan terus meningkatkan latihan bersama dengan negara lain. Di bawah kepemimpinannya sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), TNI AL telah menggelar latihan bersama dengan AL Australia pada November 2022 di Kepulauan Riau.
"Kami di Angkatan Laut sudah banyak menjalaninya kerja sama dengan negara-negara lain latihan bersama. Nah nanti tinggal gabungan saja, tinggal dikoordinasikan TNI AU dan Angkatan Darat," pungkas Yudo. (OL-12)
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
Peserta rapat menyatakan setuju kegiatan tersebut digelar tertutup.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan AS dalam kerja sama untuk memodernisasi peralatan pertahanan Indonesia untuk memenuhi kekuatan TNI.
TNI AU dan Airbus membahas beberapa hal, khususnya soal teknologi baru yang dimiliki oleh perusahaan asal Eropa itu.
TNI AU tak hanya mengandalkan alutsista buatan Amerika dan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved