Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TNI Angkatan Udara (AU) menyiapkan penerbang dan teknisi pesawat Airbus A-400 M. Diketahui, Indonesia akan menjadi negara kesepuluh yang menjadi operator pesawat tersebut.
"Saya kira sekarang juga kami suadah menyiapkan, memilot," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah di Jakarat, Kamis (15/12).
Indan belum dapat menjabarkan lebih lanjut progres pengadaan A-400 M. Ia mengatakan, hal tersebut perlu ditanya ke Kementerian Pertahanan.
Baca juga: TNI AU: Elephant Walk Bukan Sekadar Show of Force
Kendati demikian, pihaknya tetap menyiapkan segala hal sebelum pesawat itu tiba dan beroperasi di Tanah Air. Hal tersebut bertujuan agar pesawat A-400M dapat dioperasikan dengan aman.
"AU tentu tugasnya adalah bgaimana pada saat pesawat itu tiba di Indonesia, itu bisa dioperasikan sesuai spesifikasinya dan dioperasikan dengan aman. Dan juga bisa me-maintenance, merawat," jelas Indan.
Di samping menyiapkan pilot dan teknisi, ke depan, TNI AU juga akan melakukan olahyuda dan menentukan penempatan markas pesawat tersebut.
Melalui akun Twitter resminya, Airbus Defence mengumumkan bahwa kontrak pengadaan A-400 M untuk Indonesia sudah secara resmi berlaku.
"Kami menyambut Indonesia dalam keluarga #A400M sebagai operator kesepuluh," cicit @AirbusDefence pada Senin (12/12).
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan operator kedua Airbus A-400M setelah Malaysia. Adapun delapan operator lainnya adalah Jerman, Inggris, Prancis, Spanyol, Turki, Belgia, Luksemburg, dan Kazakhstan. (OL-12)
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
TNI akan memperkuat pertahanan udara di kawasan Ibukota Negara Nusantara (IKN) seiring dilakukannya berbagai pembangunan di kawasan itu.
Dari sekian banyak bandara yang ada di Indonesia, sebagian besar di antara mereka menggunakan nama pahlawan nasional, termasuk dari para tokoh TNI AU, sebagai bentuk penghormatan.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
Setiap tahun, 29 Juli diperingati sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara (AU). Dasar peringatan tersebut adalah peristiwa serangan udara Belanda yang menewaskan tiga pionir TNI AU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved