Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI tengah dunia yang terus dilanda konflik, baik yang berlatarbelakang teritorial maupun etnik dan agama, diplomasi Pancasila perlu dikembangkan. Hal itu disampaikan Dewan Pakar BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Darmansjah Djumala pada acara Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Pegawai BPIP, Kamis (23/6).
Indonesia pernah ikut kontribusi dalam upaya meredakan konflik di beberapa negara, seperti Kamboja, Filipina, Myanmar dan Afghanistan.
Dinyatakan pula oleh Dubes Djumala, yang pernah bertugas sebagai Duta Besar untuk Austria dan PBB di Wina, kontribusi itu menunjukkan Indonesia bisa berbagi pengalaman (experience), pelajaran (lesson learned), dan praktik terbaik (best practices) dalam penyelesaian konflik dengan negara-negara yang mengalami perpecahan.
Baca juga: Prof.Dr.Suparji: Konteks Social Justice Berorientasi Terciptanya Kesejahteraan
Ideologi Pancasila sebagai ideologi perdamaian mengandung nilai-nilai pemersatu bagi bangsa yang majemuk. Nilai pemersatu itulah yang dapat diproyeksikan dalam laku diplomasi Indonesia di luar negeri.
Dalam paparannya yang berjudul “Pancasila dan Diplomasi RI: Internasionalisasi Pancasila melalui Kebijakan Luar Negeri Indonesia”, Dubes Djumala mengungkapkan Pancasila sejatinya pernah diperkenalkan di forum dunia ketika Bung Karno menyampaikan pidatonya di Sidang Umum PBB pada 30 September 1960.
Di tengah suasana Perang Dingin, Presiden pertama Indonesia itu menawarkan 5 prinsip Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Djumala, dalam pergaulan diplomatik, bahkan sampai pada level Kepala Negara, banyak negara sahabat tahu tentang Pancasila sebagai ideologi perdamaian yang mampu mempersatukan masyarakat majemuk dalam suku, etnik, dan agama dalam satu negara.
Spirit pemersatu yang terkandung dalam Pancasila itu yang banyak dikagumi oleh banyak negara dunia, terutama yang sedang mengalami konflik dan perang saudara.
Saat banyak negara mengalami perpecahan akibat konflik suku, etnik dan agama, Indonesia dengan Pancasilanya justru membuktikan pada dunia bahwa bangsa Indonesia tetap utuh dalam negara kesatuan.
Menurut Dubes Djumala, itu tidak lain tidak bukan karena bangsa Indonesia committed dengan Pancasila sebagai ideologi Negara.
Keutuhan Indonesia sebagai negara yang beragam dalam suku, etnik dan agama sudah teruji oleh dinamika sejarah dunia. Indonesia dengan Pancasilanya sudah melalui berbagai tragedi sejarah dunia. Sebut saja misalnya, selama Perang Dingin (1947-1989) banyak negara bubar dan pecah, Indonesia tetap utuh.
Setelah runtuhnya Tembok Berlin (1991) yang menandai berakhirnya Perang Dingin, banyak negara mengalami disintegrasi dan hancur akibat konflik etnik dan agama, Indonesia tetap utuh sebagai negara bangsa.
Tragedi 11 September 2001 di New York, memantik kecurigaan antara Barat dan dunia Islam. Tapi Indonesia justru menjadi role model negara mayoritas Muslim yang dapat mengadopsi demokrasi.
Arab Spring pada 2011 yang meniupkan angin demokrasi di Arab Timur Tengah juga telah memporakporandakan negara-negara di kawasan itu dalam kecamuk perang saudara. Tapi Indonesia tetap utuh. Itu karena Indonesia committed dengan Pancasila.
Ketangguhan ideologi Pancasila dalam terpaan dinamika sejarah dunia seperti itu menjadi modal politik bagi Indonesia untuk menggunakan Pancasila sebagai instrumen diplomasi. Pancasila yang sarat dengan nilai-nilai pemersatu, moderat, toleran dan menghargai keberagaman bisa diperkenalkan kepada negara yang dilanda konflik.
Dengan berpegang pada nilai-nilai itu, konflik dapat ditekan seminimal mungkin. Dubes Djumala menyarankan agar para Duta Besar dan diplomat Indonesia dapat memasukkan program sosialisasi Pancasila dalam aktifitas diplomasi dan mission papernya sebelum ditugaskan ke negara sahabat. (RO/OL-1)
BPIP mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk tahun 2025. Salah satu alokasi anggaran ini adalah untuk membayar YouTuber hingga TikToker
Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarno Putri, bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menghadiri perayaan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila Kota Ende, NTT.
Dua Hari Menuju Upacara Peringatan Harlah Pancasila 1 Juni 2024, Wakil Kepala BPIP Tinjau Kesiapan Lapangan dan Perangkat Upacara
Dibutuhkan pendekatan secara holistik melalui pendekatan Pancasila, baik pendekatan secara ekonomi maupun sosial.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menuturkan, kegiatan Kirab Pancasila ini sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Pancasila sebagai anugerah bagi Bangsa Indonesia.
Dikutip dari laman BPIP, makna sila ke-2 dan contohnya merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Acara kerja sama ini diharapkan memberikan pengetahuan mengenai proses diplomasi yang dilakukan langsung dari sumber praktisi.
Penyelesaian konflik menjadi krusial karena bukan hanya meringankan penderitaan masyarakat Palestina, tetapi juga untuk mencegah dampak ekonomi global yang lebih luas.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menggambarkan bahwa situasi Palestina saat ini semakin memburuk. Oleh karena itu, diplomasi Indonesia untuk Palestina tidak pernah berhenti.
Keputusan terbaru Spanyol, Irlandia, dan Norwegia untuk mengakui negara Palestina telah memicu reaksi keras dari Israel
Hydro-diplomacy adalah pendekatan diplomasi yang berfokus pada isu-isu terkait air dengan mengedepankan dialog persuasif yang solutif.
Donald Trump bertemu mantan perdana menteri Jepang, Taro Aso, di New York sebagai bagian dari diplomasi bayangan sambil berkampanye untuk kembali ke Gedung Putih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved