Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JAJARAN syuriyah dan tanfidziyah dari 27 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) seluruh Indonesia mendukung Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sekaligus menegaskan siap mengikuti Muktamar Ke-34 NU pada 17 Desember 2021 di Lampung
Dukungan dan penegasan itu disampaikan ketika mereka menemui Rais Aam di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, hari ini. Tampil sebagai juru bicara rombongan dalam pertemuan itu adalah Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Syafruddin.
Sejumlah 27 PWNU itu antara lain PWNU Jawa Timur, Jawa Tengah,Yogyakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.
Lalu Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Sementara itu Ketua Panitia Daerah Muktamar NU di Lampung dan sekaligus Ketua NU Lampung Prof. Dr. KH. Moh Mukri menyatakan pihaknya siap melaksanakan muktamar.
Baca juga: PBNU Didesak Segera Gelar Pleno Tentukan Pelaksanaan Muktamar
"Kami selaku Panitia Daerah sekaligus Pimpinan Wilayah NU bersama 27 Wilayah Provinsi, siap mendukung dan melaksanakan Muktamar Ke-34 NU pada 17-19 Desember 2021 sesuai instruksi Rais Aam PBNU," tuturnya.
Bahkan, lanjut Prof. Mukri, sejak tahun 2020, PWNU Lampung sudah siap menjadi tuan rumah dan menyiapkan segala daya dukung dan fasilitas untuk menyelenggarakan muktamar.
"Apalagi tahun 2021. Tentu dengan tetap menerapkan prokes sesuai aturan pemerintah," ujar Rektor UIN Lampung itu.
Menurut dia, sebelum ada pertemuan dengan para Pimpinan Wilayah NU, panitia daerah sudah memantapkan koordinasi.
"Hasil koordinasi terakhir dengan Kapolda, Danrem, dan Gubernur Lampung, semuanya menyatakan siap, termasuk Gubernur Lampung yang sudah menyiapkan dukungan sarana, fasilitas, maupun pendanaan," ucap dia.
Mantan Ketua PW GP Ansor Lampung ini menampik adanya berbagai spekulasi seakan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU mustahil dilakukan di Lampung.
"Seluruh fasilitas penginapan di sejumlah hotel maupun pelaksanaan muktamar, baik pembukaan, persidangan, maupun penutupan, kami tegaskan sangat siap untuk menyukseskan muktamar," ujarnya.
Menanggapi kedatangan para pimpinan NU dari berbagai wilayah, Rais Aam memberi jawaban yang melegakan mereka. Ketua PWNU Sumatera Selatan Amiruddin Nahrawi saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, Rais Aam menegaskan muktamar harus dilaksanakan 17 Desember 2021.
"Beliau mengatakan bahwa muktamar tetap harus diselenggarakan tanggal 17 Desember 2021. Itu persis Surat Perintah Rais Aam yang ditujukan kepada Panitia Muktamar beberapa hari lalu," kata Amiruddin.
Selain itu, lanjut Amiruddin, Rais Aam juga mengingatkan agar muktamar dilaksanakan sesuai dengan aturan, tidak menabrak AD/ART, serta penuh kedamaian dan persaudaraan. (Ant/OL-4)
PBNU berpandangan tanah yang telah dikelola oleh warga Pulau Rempang, Batam, selama bertahun-tahun, maka hukum pengambilalihan tanah itu oleh pemerintah adalah haram.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu datang menemui Presiden Joko Widodo untuk melaporkan hasil Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang berlangsung di Lampung pada 22-24 Desember lalu.
"Gus Yahya adalah simbol kekuatan kader muda NU. Ini menjadi bukti bahwa regenerasi berjalan dengan baik," kata Rumadi.
“Hasil ini bagi pemerintah sangat menggembirakan, sangat menyenangkan karena bagi pemerintah NU selama ini dianggap dan dinyatakan sebagai mitra pemerintah yang paling setia."
TERPILIHNYA Gus Yahya menjadi Ketum PBNU, mengingatkan Gubernur Ganjar pada sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurutnya, hasil Muktamar Ke-34 Nahdlatul ulama (NU) cukup menggembirakan dan menyenangkan bagi pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved