Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOSEN Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI) Amanah Nurish mengatakan gerakan Jamaah Islamiyah (JI) harus tetap diwaspadai. Negara tidak boleh lengah karena kelompok ini masih berpotensi bangkit mengancam stabilitas keamanan.
Ia mengatakan terdapat tiga faktor utama yang memantik penyebaran JI di kalangan masyarakat. "Pertama masalah ketimpangan sosial, politik, ekonomi, dan krisis kebudayaan menjadi salah satu pemicu suburnya jaringan terorisme di Indonesia," ujarnya pada webinar bertajuk Al Jamaah Al Islamiyah Dahulu, Kini dan Dimasa Mendatang, Selasa (12/10).
Menurut dia, faktor kedua benturan ideologi yang bisa menjadi ancaman yang cukup serius dan dapat meracuni cara berpikir termasuk cara bertindak individu atau kelompok masyarakat. Terakhir benturan ideologi yang terus dikampanyekan secara berulang-ulang sehingga hal tersebut diyakini sebagai kebenaran yang layak dijadikan tuntunan.
Baca juga: Yudo atau Andhika? NasDem Anggap Keduanya Cocok Jadi Panglima TNI
Faktor lain, kata dia, yang masih menjadi pemantik gerakan JI berasal dari pengaruh para tokoh-tokoh JI seperti Umar Farouq, Abdullah Sungkar, dan Abu Jibril. "Walaupun masing-masing mereka memiliki cara pandang yang berbeda dalam melaksanakan aksi-aksi jihad. Sikap dan pandangan para tokoh JI tersebut yang kemudian berimplikasi pada gerakan JI hingga hari ini," urainya.
JI, lanjut dia, kekuasaan Taliban menjadi
inspirasi jihad. Dari disengagement bisa kembali menjadi simpatisan. "Kemungkinan bangkitnya embrio baru di kalangan JI dengan metode baru," pungkasnya. (OL-4)
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya mencegah penyebaran paham radikal terorisme di kalangan mahasiswa.
Perpanjangan Operasi Madago Raya merupakan upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sulteng.
FILSUF sekaligus rohaniwan Franz Magnis Suseno menyampaikan bahwa sesungguhnya Indonesia berhasil dalam konteks reformasi, seperti menyatukan keragaman dan berbagai pandangan yang ada.
Berdasar World Happiness Index, negara yang indeks kebahagiaannya tinggi pada umumnya justru level beragama masyarakatnya rendah.
POLISI Malaysia telah menangkap tujuh dari 20 orang yang diyakini sebagai anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI).
Penguatan pencegahan menjadi penting bila berkaca pada dinamika perkembangan radikalisme terkini.
Densus 88 Antiteror Polri akan memonitor pergerakan teroris di Tanah Air guna mencegah berulangnya peristiwa penyerangan dua polisi di Malaysia oleh teroris jaringan Jamaaah Islamiyah (JI).
Tim Densus 88 masih memeriksa tujuh terduga teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Sulawesi Tengah, Selasa (16/4).
Halaman masjid dan pelataran sekitarnya pun penuh dengan jemaah yang ingin melaksanakan salat tarawih berjemaah.
TIM Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 10 orang terduga teroris di wilayah Jawa Tengah.
DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Diduga terkait tindak pidana terorisme, seorang pria berinial HS, 48, warga Perumahan Villa Pinus, Kelurahan Budakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, ditangkap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved