Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KOMANDAN Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Danpussenarhanud) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) Mayor Jenderal TNI Nisan Setiadi menegaskan modernisasi Alutsista Meriam 57 MM S-69 T. AKT sejauh ini tidak efektif. Sebagai gantinya, pertahanan Arhanud menjadi pilihan utama dan sudah direstui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Saya telah memaparkan kepada Menteri Pertahanan Bapak Prabowo Subianto terkait kurang efektifnya modernisasi Alutsista Meriam 57 MM S-69 T. AKT sehingga diubah menjadi pengadaan Alutsista Arhanud baru dan mendapatkan respon yang baik,” ujar Nisan saat melaksanakan morning call kepada prajurit dan PNS jajaran Satuan Arhanud TNI AD di Aula R. Harsoyo Markas Pusat Kesenjataan Arhanud (Mapussenarhanud) Kodiklatad, Cimahi, Jumat (18/9).
Menurut dia, perubahan tersebut masuk dalam bidang organisasi khususnya organisasi Yonarhanud dan rencana pembangunan Satuan Arhanud pada 2020-2045.
“Hal ini menunjukkan pimpinan Kementerian Pertahanan dan jajarannya memberikan perhatian dan harapan besar kepada kemajuan korps Arhanud TNI AD," imbuhnya.
Baca juga: Danpussenarhanud Resmikan Icon Batalyon Arhanud 10 Gagak Hitam
Ia juga mengapresiasi atas keberhasilan pelaksanaan Latbakjatrat Arhanud Terintegrasi TA 2021 yang mendapat respons positif dari berbagai lapisan masyarakat. Termasuk mengenai prestasi Satgas Pamtas Yonarhanud 16/Kostrad dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan NKRI-Malaysia.
“Catatan positif tersebut juga dapat diikuti oleh Satuan Arhanud lain yang akan melaksanakan penugasan operasi dalam negeri pada kesempatan selanjutnya," ungkapnya.
Nisan menyampaikan pesan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menekankan tertib administrasi dalam melaksanakan program kerja dan anggaran serta manajemen perkoperasian.
“Hindari pelanggaran dan jangan terpengaruh paham radikal yang menyesatkan, senantiasa waspada dan jaga kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir," tukasnya.(OL-5)
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
Peserta rapat menyatakan setuju kegiatan tersebut digelar tertutup.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan AS dalam kerja sama untuk memodernisasi peralatan pertahanan Indonesia untuk memenuhi kekuatan TNI.
TNI AU dan Airbus membahas beberapa hal, khususnya soal teknologi baru yang dimiliki oleh perusahaan asal Eropa itu.
TNI AU tak hanya mengandalkan alutsista buatan Amerika dan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved