Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DETASEME Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri turut dilibatkan dalam dalam proses penangkapan terduga pelempar batu ke ke Gereja Sidang Jemaat Kristus di Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (8/7) silam.
Hal itu dibenarkan oleh Kasubag Humas Polresta Samarinda, AKP Annisa Prastiwi saat dikonfirmasi, Jumat (9/7).
Annisa menyebut bahwa pengerahan tim satuan khusus tersebut untuk mengantisipasi dugaan-dugaan terorisme ataupun motif terkait suku, agama, ras, dan antar golongan dalam peristiwa tersebut.
Namun, usai dilakukan pendalaman nyatanya alasan pelemparan batu yang dilakukan oleh terduga pelaku itu tak mengarah ke indikasi terorisme.
"Densus diikutsertakan hanya karena untuk mengantisipasi dari kejadian yang ditemukan. Ditakutkan ada indikasi yang mengarah ke terorisme atau SARA. Namun setelah ditemukan pelakunya tidak diapati hal tersebut," ungkapnya.
Adapun pelaku berinisial MH dan RH ditangkap di wilayah Pesut, Samarinda sekira pukul 18.30 WITA.
MH dan RH tanpa tedeng aling-aling langsung dibawa ke Mako Polsekta Samarinda Kota untuk diinterogasi lebih lanjut. Dari temuan awal, pelaku mengakui aksinya tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena menjelaskan bahwa alasan salah seorang terduga pelaku melakukan pelemparan karena merasa kecewa tak diberikan izin menggunakan listrik gereja untuk keperluan berjualan.
Baca juga : Presiden Ajak Mahasiswa Berjuang di Garis Depan Melawan Covid-19
Pasalnya, salah satu pelempar batu itu merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitaran gereja. Dirinya membuka usaha minuman dingin dan memerlukan pemakaian listrik.
"Minta disambungkan listrik gereja, kemudian yang bersangkutan juga membayar. Cuma kemudian dari gereja ada pertimbangan-pertimbangan sehingga tak diberikan," paparnya.
Hal itulah yang membuat dirinya sakit hati sehingga dirinya melempar gereja dengan batu. Tanpa tedeng aling-aling, ia mengajak salah seorang kerabatnya untuk melakukan aksi tersebut bersama.
Namun hingga saat ini belum diketahui secara rinci mengenai momen yang menyulut aksi tersebut dapat dilakukan.
"Sedang kami dalami dulu ya. Kami periksa dulu semuanya," pungkasnya.
Gereja Sidang Jemaat Kristus di Samarinda, Kalimantan Timur dilempari batu oleh oknum tak dikenal lada Kamis (8/7) dini hari sekitar pukul 03.30 WITA.
Akibatnya, sejumlah fasilitas gereja mengalami kerusakan.
Berdasarkan rekaman CCTV, diduga pelaku berjumlah dua orang. Dari rekaman itu, terlihat dua pelaku terlihat membawa batu-batuan sebesar genggaman orang dewasa dan langsung melempari bagian depan gereja. (OL-2)
Secara nasional Kalimantan Timur berada pada peringkat kelima dalam hal kerawanan pilkada 2024.
BORNEO FC Samarinda menatap semifinal championship series dengan penuh keyakinan. Bertandang ke markas Madura United FC, skuad Pesut Etam datang dengan kekuatan penuh.
Hadir 200 peserta meramaikan acara Halalbihalal untuk mempererat tali silahturahmi antarsesama alumni Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta
Menaker Ida juga meminta Balai K3 Samarinda untuk selalu siap untuk menjadi garda depan dalam penerapan K3 pada pembangunan proyek-proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menaker Ida Fauziyah mendorong Balai K3 agar membangun kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan K3 di Tingkat nasional maupun daerah
Balai K3 Samarinda merupakan salah satu Balai K3 yang mendapatkan prioritas untuk direvitalisasi. Hingga kini Kemnaker terus menyelesaikan proses revitalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved