Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBANGUNAN alutsista kapal patroli cepat (PC) 40 meter telah berhasil diluncurkan PT Karimun Anugerah Sejati. Pengembangan teknologi industri pertahanan dalam negeri diharapkan menjadi solusi dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Demikian harapan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam amanatnya yang disampaikan Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Puguh Santoso saat upacara peluncuran kapal 40 M di Galangan PT Karimun Anugrah Sejahtera, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (25/5).
Menurut Kasal, PT Karimun Anugrah Sejati telah berhasil dan mampu diandalkan dalam pengembangan teknologi industri pertahanan bagi kepentingan nasional, khususnya pengadaan alutsista TNI Angkatan Laut di masa mendatang, khususnya kapal-kapal bantu Hidro Oseanografi yang selama ini masih dilakukan pengadaan dan pembangunan oleh galangan kapal luar negeri.
Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman Promosi Jadi Pangkostrad
“Pembangunan kapal PC 40 M telah sampai pada tahap launching. Kehadiran kapal PC 40 meter yang nantinya akan difungsikan sebagai kapal bantu Hidro Oseanografi, diharapkan dapat menajamkan kemampuan Pushidrosal dalam mendukung dan memantapkan perannya sebagai lembaga Hidrografi Nasional dan Pusat Informasi Geospasial Kelautan Indonesia,” tutur Laksamana Yudo.
Selain itu, luasnya wilayah perairan Indonesia yang perlu disurvei membutuhkan jumlah kapal survei yang tidak sedikit. Untuk itu, pengadaan kapal ini menjadi solusi dalam upaya pemenuhan kebutuhan tersebut, tambahnya.
Satu unit kapal Patroli Cepat (PC) 40 M yang merupakan hasil karya anak bangsa ini memiliki spesifikasi panjang seluruh (LOA): 45,50 meter, lebar: 7,90 meter, tinggi: 4,25 meter, berat: 220 ton, kecepatan ekonomis (patroli): 15 knots, kecepatan jelajah (cruising): 17 knots, kecepatan maksimum: 24 knots, endurance: minimal 6 hari, memiliki persenjataan 30 mm dan 12,7 mm, serta mampu mengangkut 35 personel.
Kegiatan yang turut dihadiri Wadanpushidrosal, Kadismatal, Kadislaikmatal, Kadisadal, Danlantamal IV Tanjung Pinang, Danguskamla Koarmada I, Danlanal Batam, dan Direktur PT Karimun Anugrah Sejahtera, serta undangan lainnya ditandai dengan penandatanganan Berita Acara dan penyerahan cinderamata. (OL-1)
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
Peserta rapat menyatakan setuju kegiatan tersebut digelar tertutup.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan AS dalam kerja sama untuk memodernisasi peralatan pertahanan Indonesia untuk memenuhi kekuatan TNI.
TNI AU dan Airbus membahas beberapa hal, khususnya soal teknologi baru yang dimiliki oleh perusahaan asal Eropa itu.
TNI AU tak hanya mengandalkan alutsista buatan Amerika dan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved