Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Komisi I: Menhan, Panglima TNI, Menkeu Perlu Duduk Bersama

Sri Utami
22/4/2021 13:05
Komisi I: Menhan, Panglima TNI, Menkeu Perlu Duduk Bersama
Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto(MI/SUSANTO)

HILANGNYA kapal selam TNI AL Nanggala-402 di perairan Bali, kemarin, menjadi sinyal bagi pemerintah bahwa peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tidak bisa ditunda-tunda. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto, Kamis (22/4).

"Lagi-lagi ini adalah sinyal jelas bahwa TNI kita khususnya alutsista perlu peremajaan, kita tidak ingin melihat ini kembali terjadi, kita tahu baik angkatan laut maupun angkatan udara alutsista kita sudah pada tua dan rusak," cetusnya. 

Langkah tersebut menjadi kebijakan besar pemerintah dan DPR untuk menciptakan TNI yang kuat. Kementerian dan Panglima TNI diminta duduk bersama untuk merumuskan langkah konkret selanjutnya.  "Jadi saudara Menhan, Panglima TNI dan para kepala staf hendaknya duduk bareng dengan Menkeu dan tentu Presiden untuk merumuskan kita mau apa," tutur Utut.

Baca juga: 10 Negara Tawarkan Bantuan Pencarian KRI Nanggala 402

Kapal selam RI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak di perairan sisi utara Bali. TNI AL menganalisis sementara KRI Nanggala-402 diduga mengalami mati listrik (black out) dan hilang kendali sebelum tenggelam. "Kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga kapal tidak terkendali," kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kemarin. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya