Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ANALIS Utama Kebijakan Datasemen 88 Antiteror Polri Brigjen Ibnu Suhaendra mengatakan ancaman terorisme di masa pendemi masih terjadi.
Bahkan kelompok teroris menjadikan krisis pandemi sebagai peluang untuk mendapatkan lebih banyak dukungan simpatisan untuk menyerang lebih keras dari sebelumnya. Ketidakpastian dan kebingungan yang disebabkan oleh pandemi dieksploitasi oleh kelompok teror.
“Aktifitas terorisme sepanjang 2020 cukup besar, kelompok ini tidak pernah gagal untuk mengeksploitasi media sosial untuk menyebarkan tujuan dan propaganda mereka. Dan kelompok ini saat ini juga sedang sibuk melidungi kelompokny dari virus dengan melancarkan serangan,” jelasnya, Senin (22/2)
Selama masa pandemi kelompok teror sangat memahami perilaku publik yang lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial sehingga kencenderungan memperkuat pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan ajaran dan pengaruhnya dengan tagar yang banyak menggunakan istilah corona virus.
“Kelompok teroris dapat menggunakan waktu krisis ini untuk menyebarkan ideologi mereka atau melancarkan serangan dan juga untuk memperkuat basis agar muncul lagi dalam bentuk yang lebih kuat setelah pandemi,” terangnya Dalam diskusi daring bertajuk Covid-19, Demokrasi, dan Ekstrimisme Berkekerasan di Indonesia.
Baca juga : Edhy Prabowo: Jangankan Vonis Mati, Lebih Dari itu Saya Siap
Lebih lanjut dikatakan jaringan terorisme di Indonesia saat ini tidak lepas dari pengaruh kelompok IS yang juga ada di Indonesia. Warga negara Indonesia yang berangkat ke suriah ditampung di (wadah) Khotibah Nusantara di bawah naungan Abu Jandal dan lainnya. Banyaknya publik yang terpapar paham radikal kemudian membawa Indonesia berada di posisi 42 pada 2017 dan 35 pada 2019 negara yang terdampak serangan teror.
“Sedangkan negara yang paling parah dari serangan teror adalah Afganistan, Irak, Nigeria dan Suriah. Artiya kita harapan kita harus menjauh dari angka kecil jangan mendekat ke angka kecil, kita harapannya harus lebih di angka 50 ironisnya kita malah mendekat ke angka kecil,” cetusnya, Senin (22/2).
Dia merinci Indonesia mengalami beberapa gelombang aksi teror. Pada 2000-2006 mengalami serangan aksi teror dari alumni Afganistan seperti bom bali 1 dan 2 serta bom di kedutaan Australia. Gelombang kedua pada 2006-2013 banyak dilakukan oleh alumni Moro Filipina Selatan aksi teror banyak terjadi.
“Dan sekarang gelombang dari 2014 sampai sekarang banyak dari foreign terrorist fighter yang berbaiat ke IS warga negara kita yang berangkat ke Suriah maupun yang ada di Indonesia tapi berbaiat ke IS”
Dia menekankan kondisi yang dihadapi tersebut praktis menjadi tantangan yang harus mendapatkan solusi tepat. Tapi tidak hanya itu secara spesifik tantangan lainnya yakni datang dari kelompok islam fundamentalis yang telah puluhan tahun masuk secara kultural dan sekarang masif secara struktural.
“Terjadi intoleransi baik antara umat beragama maupun internal umat beragama. Juga memudarnya nilai luhur budaya bangsa, pancasila dan memaksakan untuk mengganti ideologi,” tukasnya. (OL-2)
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya mencegah penyebaran paham radikal terorisme di kalangan mahasiswa.
Langkah ini dilakukan dengan menggelar pelatihan bagi dosen (Training of Trainers) Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
Keberadaan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme ini dimaksudkan sebagai salah satu strategi penanggulangan terorisme.
Polisi Spanyol mengungkap jaringan propaganda yang menyerukan pengikutnya untuk menargetkan serangan ke pemai Real Madrid yang berlaga di Euro 2024.
Kepala BNPT Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan pagu anggaran BNPT 2025 yang telah ditetapkan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan 2024.
Dibutuhkan pendekatan secara holistik melalui pendekatan Pancasila, baik pendekatan secara ekonomi maupun sosial.
Densus 88 Antiteror Polri turut mengamankan orangtua dari HOK, terduga teroris yang ditangkap di wilayah Batu, Malang, Jawa Timur.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris simpatisan ISIS di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur. Penangkapan dilakukan pada Rabu (31/7).
Memperingati Hari Bhayangkara ke-78, yuk mengenal kesatuan yang ada di dalam tubuh Polri.
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah sebuah rumah kontrakan yang dihuni oleh terduga teroris di Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Polisi menemukan serbuk potasium di TKP ledakan Bogor
Penguntitan terjadi saat Febrie makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (19/5) malam
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved