Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA seharusnya memiliki tata kelola antisipasi bencana yang lebih baik sehingga ada kesiapan mitigasi optimal dalam mengurangi dampak dari bencana tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, diperlukan juga kesiapan seluruh elemen bangsa dalam memahami strategi yang antisipatif menghadapi berbagai kemungkinan dampak bencana.
Demikian dikatakan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat atau akrab disapa Rerie, dalam diskusi daring yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 dengan tema Waspada bencana nasional di tengah pandemi, kemarin.
“Sebenarnya kita bisa belajar dari pengalaman menghadapi bencana yang pernah kita hadapi. Pada bencana tsunami di Aceh beberapa tahun lalu, bahkan muncul inisiatif masyarakat dan membentuk gerakan kemanusiaan,” ujarnya.
Hadir dalam diskusi tersebut sebagai narasumber, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Deputi Operasi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayjen (Mar) Bambang Suryo Aji, Kepala Pusat BMKG Prof Dwikorita Karnawati, dan anggota Komisi VIII DPR RI Nurhadi, S.Pd.
Menurut Siti Nurbaya, dalam penanggulangan bencana harus diterapkan sistem yang mengedepankan konsep pencegahan. Itulah sebabnya, di lingkungan Kementerian LHK menggunakan istilah siaga darurat bencana dan meninggalkan istilah tanggap darurat bencana dalam mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Konsep penanggulangan dengan konsep siaga darurat bencana mengandung makna antisipatif sebelum bencana terjadi,” ujarnya. Dengan konsep itu, lanjut Siti, pihaknya mengupayakan penanggulangan karhutla secara permanen.
“Dari sejumlah upaya penanggulangan karhutla secara permanen itu, seperti analisis iklim dan pengendalian operasional di lapangan, partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi langkah yang sangat penting,” tambahnya.
Dwikorita Karnawati menegaskan semua pihak harus siap meng- hadapi multibencana di Tanah Air. Karena pengaruh La Nina, menurut
Dwikorita, awan di atas Samudra Pasifik bergerak ke arah Indonesia. (Fer/*/X-7)
Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dini dan kewaspadaan jika terjadi bencana di sekitar lingkungannya
Melalui uji kompetensi, BPBD berharap peningkatan SDM dan mitigasi bencana di Kalimantan Selatan.
Program yang dilakukan oleh Kementerian Sosial sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.
Potensi bahaya bencana yang terjadi di sekolah dapat menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan dan menimbulkan dampak negatif bagi peserta didik maupun staf pendidik
Aktivitas Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan peningkatan. Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna air danau di Kawah I Tiwu Ata Polo.
Pentingnya sistem peringatan dini bencana di berbagai belahan dunia yang kini menjadi pembahasan dalam High Level Panel di rangkaian World Water Forum ke-10.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved