Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Panglima TNI Apresiasi Peran NU Selama Pandemi

Andhika Prasetyo
09/6/2020 19:19
Panglima TNI Apresiasi Peran NU Selama Pandemi
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto(Antara)

PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi peran Nahdlatul Ulama (NU) yang turut serta dalam upaya penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Berbagai kegiatan telah dilakukan organisasi keagamaan tersebut seperti mengedukasi tentang bahaya Covid-19 kepada masyarakat melalui pesantren-pesantren, masjid dan majelis ta’lim.

Tidak hanya itu, organisasi Islam tersebut juga menggerakkan Satuan Tugas Peduli Covid-19 serta Asosiasi Rumah Sakit dan Persatuan Dokter yang berada di bawah bendera NU.

Bahkan, lebih jauh lagi, NU telah bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri memberi bantuan kepada warga negara Indonesia yang tengah berada di berbagai negara.

"PBNU telah menunjukan semangat kebangsaan yang tinggi, dengan komitmen untuk membangun solidaritas global di tengah pandemi. Semangat ini tentu sangat membantu pemerintah," ujar Hadi saat melakukan silaturahmi dan halal bihalal dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara virtual, Selasa (9/6).

Panglima menjelaskan, saat ini, TNI bersama Polri telah melakukan berbagai upaya agar masyarakat tetap produktif namun aman dari covid-19.

Upaya tersebut tentu membutuhkan peran organisasi kemasyarakatan seperti NU yang memiliki basis umat terbesar di Indonesia. 

"Di sinilah peran strategis NU dibutuhkan, untuk mengampanyekan pola hidup sehat melalui pendekatan dan cara-cara yang baik sesuai tuntunan dan ajaran Islam yang mulia. Hal ini tentunya akan menjadi kontribusi positif untuk mendukung upaya penanganan pandemi Covid-19," sambungnya.

Hadi juga menekankan bahwa berbagai upaya pencegahan untuk menyelamatkan nyawa manusia menjadi prioritas utama, sehingga penerapan protokol kesehatan yang ketat harus dipatuhi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki semua potensi untuk menghadapi pandemi.

"Kuncinya ada pada disiplin masyarakat untuk mengubah gaya hidup dan pola interaksinya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tanpa disiplin yang tinggi tidak akan mampu mengendalikan pandemi," tuturnya.

 

Ia pun mengajak seluruh warga Nahdliyin di Indonesia untuk menjadikan teladan bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masing-masing.

Edukasi masyarakat dalam berbagai forum keagamaan maupun sosial kemasyarakatan harus terus ditingkatkan untuk meyakinkan bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. (OL-8).

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya