Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
LETDA Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti akan menjadi penerbang tempur perempuan pertama di TNI Angkatan Udara.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Yuyu Sutisna akan melantik perempuan kelahiran Jakarta, 25 September 1995 itu, di Auditorium IG Dewanto, Mabes TNI AU Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/5).
Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (17/5), mengatakan, selain melantik Letda Pnb Ajeng, KASAU juga akan melantik 42 perwira TNI AU termasuk dua perwira perempuan dan dua perwira TNI AD pada upacara Wisuda Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan ke-97 atau Wingday.
Baca juga: Polri Duga Ada Perdagangan Orang di Kapal Tiongkok
Upacara akan berlangsung secara sederhana di dua tempat, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat sehubungan kondisi pandemi
covid-19.
Di Mabes TNI AU, Marsekal Yuyu akan menyematkan wing penerbang dan menyerahkan trofi kepada dua lulusan terbaik dan satu perwakilan siswa dari TNI AD.
Sedangkan wisudawan lainnya mengikuti upacara dari Wisma Adisutjipto di Yogyakarta dan terhubung melalui jaringan video jarak jauh.
Terpilihnya Letda Pnb Ajeng Tresna ini menjadi sejarah bagi TNI khususnya TNI AU. Karena pada Wingday Sekbang-97 inilah untuk pertama kalinya TNI AU akan memiliki seorang penerbang tempur (fighter) perempuan yang akan menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.
Seusai dilantik, perwira lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 ini, akan memulai pengabdiannya di Skuadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud
Iswahjudi Magetan yang mengoperasikan pesawat tempur T50i Golden Eagle.
Dalam wawancara jarak jauh yang dilakukan Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus M Yuris dengan Letda Pnb Ajeng, Minggu (17/5) sore, terungkap bahwa putri pasangan Kolonel Sus Prayitno dan Wiwi Sundari ini memang memiliki tekad yang bulat untuk menjadi fighter karena para instrukturnya memberikan motivasi yang besar setelah melihat kemampuan fisik, psikis, dan bakat terbangnya yang mumpuni.
"Saya hanya menjalani dengan serius dan menikmati semua tahapan latihan terbang hingga akhir. Para instruktur menyemangati saya, agar bisa menjadi fighter dan sekarang hal tersebut terwujud," kata Ajeng.
Ketika ditanya apakah pernah menonton film Captain Marvel, salah satu seri dari The Avengers yang dibintangi aktris Brie Larson sebagai Carol Denver, seorang pilot tempur perempuan angkatan udara yang menjelma menjadi superhero, perempuan berdarah Jawa ini mengaku belum
pernah menontonnya.
Namun, kini Ajeng akan menjadi pionir bagi juniornya bahwa kaum perempuan juga mampu menjadi penerbang tempur TNI AU yang sama baiknya dengan penerbang tempur laki-laki.
Seluruh wisudawan yang dilantik KASAU akan segera bergabung dengan skuadron masing-masing yang terdiri dari 34 penerbang pesawat fixed wing dan 10 penerbang rotary wing (helikopter).
Khusus untuk penerbang tempur, akan menjalani Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Tempur (KPTPT) di Skuadron Udara 15 sebelum menjalani masa transisi di skuadron masing-masing.
Peraih trofi siswa terbaik kategori fixed wing diraih Letda Pnb Ravi dari Payakumbuh dan kategori rotary wing diraih Letda Pnb Sandro dari Pekanbaru. (OL-1)
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
TNI akan memperkuat pertahanan udara di kawasan Ibukota Negara Nusantara (IKN) seiring dilakukannya berbagai pembangunan di kawasan itu.
Dari sekian banyak bandara yang ada di Indonesia, sebagian besar di antara mereka menggunakan nama pahlawan nasional, termasuk dari para tokoh TNI AU, sebagai bentuk penghormatan.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
Setiap tahun, 29 Juli diperingati sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara (AU). Dasar peringatan tersebut adalah peristiwa serangan udara Belanda yang menewaskan tiga pionir TNI AU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved