Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMBENTUKAN Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) bertujuan untuk memperkuat budaya persatuan dan kesatuan. Solidaritas antarumat penting ditingkatkan demi menjaga martabat bangsa di mata dunia.
Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj kepada wartawan seusai acara Pengukuhan LPOK di Gedung PGI, Jakarta, Sabtu (11/1).
Menurut dia, LPOK bukan organisasi kelompok politik. Pembentukannya pun lebih ditekankan pada upaya membangun solidaritas, seperti saling tolong menolong, bergandengan tangan, dan gotong royong dalam melaksanakan pelbagai agenda.
"Peran ke depannya ialah memperkuat antarormas agama. Caranya bagaimana? Kita punya agenda bersama, bukan agenda agama dan politik, tapi kerja sama ekonomi, koperasi, kesehatan. Misalnya membangun rumah sakit tentu nanti pengurusnya dari berbagai agama."
Said yang juga Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), menegaskan, era globalisasi saat ini sangat menantang dan rentan perpecahan. Maraknya fitnah, ujaran kebencian, dan adu domba melalui pesan digital harus diantisipasi. Menguatkan budaya persatuan merupakan solusi yang ditawarkan LPOK.
Baca juga : Pimpin LPOK, Said Aqil Tegaskan Usung Agenda Multikulturalisme
Senada dikemukakan Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Jackvelyn Frits Manuputty. Ia membeberkan alasan PGI ambil bagian sebagai warga bangsa yang secara sadar dalam pembentukan LPOK.
"Kita hadir dan menawarkan kebersamaan anak bangsa. Kami juga mendukung penuh gagasan mulia untuk menghadirkan kembali sebuah lembaga yang punya keinginan membangun keguyuban sesama anak bangsa," kata dia.
Dalam acara itu Said didaulat sebagai Ketua LPOK. Organisasi tersebut beranggotakan 20 ormas keagamaan.
Rinciannya, 14 organisasi di bawah LPOI, yaitu Nahdlatul Ulama, PERSIS, Al Irsyad Al Islamiyah, Ittihadiyah, PERTI, Mathla'ul Anwar, Az Zikra, IKADI, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Syarikat Islam Indonesia, Al Washliyah, Persatuan Umat Islam, HBMI, dan Nahdlatul Wathan.
Sementara sisanya merupakan organisasi keagamaan lain, seperti PGI, KWI, Walubi, Permabudhi, PHDI, dan Matakin. (OL-7)
Taoying adalah upacara inisiasi bagi mereka yang hendak menjadi penganut Taoisme.
Program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia ini memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesiaan.
Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi konflik yang mungkin terjadi pada saat Pilkada Serentak 2024.
Dan Reynolds, vokalis Imagine Dragons, mempertanyakan agamanya dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad memaparkan makna fi sabilillah dalam istilah asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat.
Langkah ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan kecintaan terhadap Al Quran di kalangan generasi muda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved