Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GEDUNG kura-kura atau Ruang Rapat Paripurna I Gedung MPR/DPR/DPD kembali menjadi saksi sejarah pelantikan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Seluruh ruangan disulap menjadi taman penuh bunga. Nuansa alam kental terasa karena mulai lantai satu hingga lokasi pelantikan di lantai tiga dipenuhi dedaunan dan aneka bebungaan.
Sekjen MPR, Maruf Cahyono, mengatakan pihaknya ingin menghadirkan suasana nyaman kepada Jokowi-Amin dan 1.100 undangan. Mereka ialah 711 anggota MPR, sekitar 100 tamu dan dubes negara sahabat, dan menteri dan ketua lembaga sekitar 100.
"Iya, ini kan hajat besar, hajat nasional. MPR menjadi tuan rumah wajib menunjukkan yang terbaik dan laik kepada para tamu dan undangan. Jadi, total keseluruhan tamu yang hadir sekitar 1.100," kata Maruf seusai geladi bersih di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin.
Pelantikan presiden dan wakil presiden yang digelar mulai pukul 14.30 WIB, hari ini, merupakan momen langka dan istimewa dalam perjalanan sejarah bangsa sehingga perlu dikemas dengan indah.
Hampir di seluruh kompleks MPR/DPR/DPD dihiasi kumpulan bunga yang semakin menghadirkan keelokan alam Nusantara. Perpaduan beragam jenis bunga seolah menyampaikan pesan ribuan suku bangsa yang berkumpul dalam satu nama, Indonesia Raya.
Setiap orang yang memasuki area pelantikan langsung merasakan atmosfer sejuk dan menenangkan berkat aroma bunga sedap malam yang kuat. Tidak kalah menyita perhatian ialah gambar wajah Jokowi-Amin di sela eskalator lantai I menuju lantai II. Wajah mereka berdua dirangkai dari ribuan kuntum melati.
Pesan harmoni juga terukir di dinding mimbar ruang rapat MPR yang menjadi tempat pelantikan. Peta seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuk dari bunga.
"Kita menerima tamu negara termasuk gubernur juga ada kepala negara, wakil kepala pemerintahan, dan duta besar negara-negara sahabat. Kita tentu harus berbenah mulai lingkungan di luar hingga dalam gedung. Ada perbaikan sedikit dan ada yang dibersih-bersihkan agar laik dan kita mendapatkan apresiasi positif dari para tamu," ujar Maruf. (Cah/X-3)
Massa aksi di gedung DPR/MPR, Jakarta semakin bertambah pada Selasa (5/3) siang. Mereka datang untuk mendukung hak angket DPR soal kecurangan pemilu 2024.
Diperkirakan total tenaga medis dan kesehatan yang mengikuti aksi damai menolak Omnibus Law RUU Kesehatan mencapai 30 ribu orang. Mereka mendesak pemerintah dan DPR menunda pembahasan RUU
Tidak ada urgensi dari pembuatan RUU Kesehatan dan justru mencabut 9 undang-undang yang sangat penting bagi sektor kesehatan di Tanah Air.
PADA peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret hari ini, Polres Jakarta Pusat menyiapkan 2.600 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi.
RATUSAN dokter dan tenaga kesehatan, serta mahasiswa dari berbagai universitas fakultas kedokteran melakukan aksi protes di depan gedung DPR, Jakarta, Senin (28/11).
Terpantau mereka berjalan ke arah Semanggi menuju Senayan, sedangkan mobil komando pembawa alat pengeras suara melaju ke arah Slipi, Jakarta Barat.
POLDA Metro Jaya menangkap enam orang terkait dengan rencana menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
Saat diperiksa, kata Argo, polisi mengamankan barang bukti senjata tajam berupa parang di dalam mobil tersebut.
"Pelantikan Jokowi-Amin adalah momen kemenangan Demokrasi, Persatuan dan Rakyat Indonesia, jadi harus dirayakan dengan rakyat. Maka dari itu hari ini kami gelar santunan anak yatim."
Polri berhasil mengendus rencana enam orang ini berdasarkan pengembangan kasus kepemilikan bom molotov oleh dosen IPB berinisial AB.
Pasalnya, jika hanya menititik-beratkan pada ekonomi dengan berorientasi hasil tanpa menghargai proses dikhawatirkan bisa bertabrakan dengan hukum.
Hal itu pun tidak sebatas untaian kata-kata dan janji namun dibarengi dengan langkah untuk mencapainya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved