Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WAKIL Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), menceritakan pengalamannya saat situasi Jabodetabek mengalami black out atau mati listrik masal pada Minggu (4/8) kemarin. JK menilai masyarakat kini merasakan betul pentingnya listrik dalam kehidupan mereka akibat peristiwa kemarin. JK juga mengungkapkan ketergantungan masyarakat dengan listrik, juga berimbas kepada komunikasi. Ia mengaku tidak dapat menghubungi para menterinya untuk mendpaatkan informasi terkini.
"Tidak bisa menghubungi siapa-siapa, cari tau ada apa enggak bisa, mau cari menterinya gak bisa. Ya anda juga pasti mencari informasi enggak bisa," tutur JK di Kantor Wakil Presiden, Selasa (6/8).
Baca juga: Listrik Padam, Polri Pastikan tidak Ada Unsur Sabotase
Ia menceritakan rumahnya di Diponegoro jika mati lampu memang tidak akan menjadi persoalan karena ada back up generator. Namun, rumah pribadinya di Kebayoran tidak memiliki fasilitas tersebut.
"Kita menjadi sadar, anda tiba-tiba merasa kesepian. Begitu pentingnya, listrik bagi kita semua, bukan hanya sebagai penerangan atau apapun, kita kesepian di rumah, panas tidak ada AC bahkan tidak dapat mencari tahu informasi. Mau nonton TV gak ada, mau nelepon siapa gak bisa, betul betul menjadi tiba-tiba sepi sendiri. Untungnya saya ada di Kebayoran," imbuh JK.
Akan tetapi, JK menerangkan tidak lama setelah itu dari pihak PLN kemudian membantu JK dengan mengirimkan generator. Namun, pada saat yang sama rumah lainnya pun tidak bisa.
Sebagaimana diketahui, Minggu (4/8) kemarin, Jabodetabek mengalami mati listrik masal selama berjam-jam. Akibat hal tersebut berbagai fasilitaas publik yang menggunakan listrik terhenti, misalnya saja MRT, maupun kereta commuter line hingga lampu lalu lintas.
Masyarakat pun sempat panik dan mengeluh akibat padamnya listrik secara berjam-jam yang menggangu aktifitas mereka dan kerugiannya diperkirakan triliunan rupiah. (OL-6)
KEPALA Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merespons pemadaman listrik di Sumatra. Ia pastikan pemerintah akan mengevaluasi terhadap kejadian tersebut.
PT PLN (Persero) menyebut berhasil menormalkan kembali 100% pasokan listrik yang menyuplai 1,7 juta pelanggan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) setelah dalam 2 hari terakhir ada pemadaman.
Pemadaman listrik terjadi selama dua hari terakhir di hampir semua wilayah yang tergabung dalam sistem interkoneksi Sumatra, termasuk Provinsi Riau.
SEKITAR 1,5 juta pelanggan PLN di Sumatra Barat (Sumbar) terdampak pemadaman listrik, imbas gangguan transmisi SUTT 275 KV Lubuk Linggau-Lahat, Sumatra Selatan, kemarin.
PLN terus berupaya melakukan pemulihan pasca gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi Linggau-Lahat, Sumatra Selatan
Badai tornado dan petir yang menghancurkan telah melanda Amerika Serikat, menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan listrik dan menyebabkan setidaknya 23 orang tewas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved