Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEKRETARIS Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon terkait listrik padam adalah sesuatu yang berlebihan dan tidak pas.
Menurut Arsul, Fadli telah membingkai listrik yang padam menjadi sesuatu yang besar dan menjadi kesalahan negara. Menurutnya, persoalan pemadaman listrik merupakan urusan dari PLN, bukan Presiden Jokowi.
"Kalau soal ada yang salah urus, ya itu bukan salah urus negara. Itu salah urus perusahaan perlistrikannya, salah urus manajeman, bukan salah urus oleh Presiden Jokowi. Jadi tarikannya seringkali lebay dan tidak pas," kata Arsul ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (6/8).
Arsul kemudian mewanti-wanti Gerindra perihal kritikan yang menurutnya tidak pas dan berlebihan. Hal tersebut, kata ia, akan berpengaruh terhadap posisi Gerindra untuk menyeberang ke koalisi Indonesia Kerja.
"Harus ditanyakan kepada Gerindra. Kalau ingin masuk koalisi pemerintahan, apakah mengkritisi seperti itu pas atau tidak. Mengkritisi pemerintah itu wajar. Jangankan yang di luar, yang di kalangan pemerintahan boleh kok. Tetapi kuantum kritik harus dilihat," kata Arsul.
Baca juga: PLN Keluarkan Rp865 Miliar untuk Bayar Kompensasi Pelanggan
Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan listrik padam di sejumlah daerah merupakan ciri negara yang salah urus. Dia menyebut harus ada yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Mati listrik tanpa peringatan merupakan ciri-ciri dari sebuah negara yang salah urus. Harus ada orang yang bertanggung jawab, apa yang menyebabkan itu karena ini telah menimbulkan kerugian yang besar di masyarakat," ujar Fadli, Senin (5/8). (X-15)
KEPALA Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merespons pemadaman listrik di Sumatra. Ia pastikan pemerintah akan mengevaluasi terhadap kejadian tersebut.
PT PLN (Persero) menyebut berhasil menormalkan kembali 100% pasokan listrik yang menyuplai 1,7 juta pelanggan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) setelah dalam 2 hari terakhir ada pemadaman.
Pemadaman listrik terjadi selama dua hari terakhir di hampir semua wilayah yang tergabung dalam sistem interkoneksi Sumatra, termasuk Provinsi Riau.
SEKITAR 1,5 juta pelanggan PLN di Sumatra Barat (Sumbar) terdampak pemadaman listrik, imbas gangguan transmisi SUTT 275 KV Lubuk Linggau-Lahat, Sumatra Selatan, kemarin.
PLN terus berupaya melakukan pemulihan pasca gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi Linggau-Lahat, Sumatra Selatan
Badai tornado dan petir yang menghancurkan telah melanda Amerika Serikat, menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan listrik dan menyebabkan setidaknya 23 orang tewas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved