Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HITUNG cepat (quick count) yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bekerja sama dengan Cyrus Networkd menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Direktur Eksekutif CSIS Philip J. Vermonte mengatakan, keunggulan Paslon nomor urut 01 atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu pun terlihat tebal dengan selisih hingga dua digit.
"Posisi data tidak akan berubah banyak karena tingkat randomnya sudah hampir 100%. Jadi boleh dibilang hasilnya diatas 10% selisihnya. Dibandingkan hasil pilpres 2014 ketika itu yang selisih 6% dapat dikatakan berdasarkan quick count ini mendapat mandat yang lebih besar dibndingkan pemilihan 2014," tutur Vermonte di Kantor CSIS Jakarta, Rabu (17/4).
Baca juga : 1.395 TPS. Bakal Lakukan Pemungutan Suara Susulan
Atas keunggulan tersebut Vermonte mengucapkan selamat kepada pasangan capres dan cawapres nomer urut 01 yang mengungguli pasangan nomer urut 02. Dirinya berharap pasca pemilu ini situasi politik Indonesia kembali menjadi normal.
Menurutnya pihak pemenang seharusnya menghormati suara yang tidak memilihnya dan yang kalah menghormati hasil dan kepercayaan yang diberikan kepada pihak yang menang.
"Dengan begitu semoga kita bisa melanjutkan kehidupan pilitik yang lima tahun kedepan program program bisa dilanjutkan," tutur Vermonte.
Sebagaimana diketahui quick count yang dilakukan oleh CSIS di seluruh Indonesia dengan metode quick count yang sudah establish dengan margin of error 1% dan melibatkan sampling 2.002 TPS.
Berdasarkan data akses pukul 20.20 WIB Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 55,6% dan pasangan Prabowo-Sandi 44,4%. Data masuk sendiri sudah sebesar 96% dengan kualitas random 99,9%. (OL-8)
PSI jadi perhatian dinilai identik dengan Presiden Joko Widodo.
WAKIL Ketua Komisi III Ahmad Sahroni mempertanyakan lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ramai dibicarakan saat ini.
Per Senin (4/3) suara PSI masih berada pada angka 3,13% atau di bawah ambang batas parlemen, yakni 4%.
Fenomena melonjaknya suara PSI dalam hitungan pileg pada Sirekap KPU sangat tidak wajar karena bertolak belakang dengan hasil quick count.
INDONESIA baru saja melaksanakan pemilu yang menentukan nasib demokrasi.
Sosialisasi real count KPU dinilai kurang sehingga masyarakat lebih populer dengan quick count
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved