Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DOSEN Fakultas Hukum Monash University Australia yang juga Rais Syuriah NU Pengurus Cabang Istimewa Australia, Nadirsyah Hosen, atau yang kerap disapa Gus Nadir mengajak masyarakat selalu berhati-hati dan tidak terjebak dalam kultur serbainstan.
"Dewasa ini kita menghadapi serbuan berita dan informasi yang tidak jelas. Beredar di group Whatsapp atau Instagram, penggalan terjemah hadis atau cuplikan kisah Nabi Muhammad SAW yang sayangnya sering dipakai untuk menghakimi praktik ibadah ataupun pilihan hidup orang lain, hingga pilihan di tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu presiden (pilpres)," tutur Gus Nadir lewat siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (8/3).
Menurut dia, ada krisis yang tengah terjadi pada masyarakat saat ini. Seperti, jelas dia, kecenderungan memilih jalan instan dalam beragama, membabi buta dalam memaknai pesan agama, gemar menuduh dan menyalahkan sesama, mudahnya memproduksi dan mendistribusi hoaks di media massa, dan sikap eksklusif.
Baca juga : Ingin Membangun Bisnis UMKM yang Sukses? Perhatikan Langkah Ini
Gus Nadir kemudian mengumpulkan berbagai tulisan mengenai Nabi Muhammad Saw, termasuk berupaya mengklarifikasi beberapa hadis yang disalahtafsirkan, supaya semua tergerak untuk semakin meneladani Rasulullah. Semua itu dikumpulkan dalam buku berjudul Saring sebelum Sharing.
Melalui buku ini, Gus Nadir ingin menyampaikan sekaligus mengajak pembaca Muslim untuk senantiasa berhati-hati dalam beragama dan bermuamalah kepada sesama.
"Kebanyakan disodorkan dengan instan dan menghakimi orang lain. Buku ini hendak melakukan konter wacana terhadap kecenderungan belajar secara instan tersebut," kata dia.
Buku itu diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Editor Bentang Pustaka, Nurjannah Intan, menceritakan bagaimana sikap kehati-hatian Gus Nadir dalam memilih referensi.
"Beberapa hadis yang kerap diperdebatkan, beliau kupas dengan detail dan diberi penjelasan mengenai konteks. Pembaca bisa meneladani sikap Gus Nadir yang selalu tabayun dalam menerima informasi," ujar Nurjannah. (A-1)
Ustaz Muhammad Abu Rivai juga menekankan pentingnya suami istri membiasakan untuk memperjelas kepemilikan harta di dalam keluarga.
Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
GALERIKERTAS Studiohanafi mengadakan sesi bedah buku novel berjudul Bek karya Mahfud Ikhwan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved