Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Abiy dan Ethiopia

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
22/6/2024 05:00
Abiy dan Ethiopia
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

PERBINCANGAN tentang Ethiopia kembali trending akhir-akhir ini. Setelah empat dekade orang membicarakan negara di Benua Afrika itu karena kelaparan sangat parah, perang antarkelompok, dan hal ihwal terkait dengan kemiskinan ekstrem yang melanda, kali ini orang dibuat kaget karena perkembangan yang menakjubkan secara ekonomi dan capaian-capaian lainnya di Ethiopia.

Dulu, Ethiopia benar-benar berbeda. Lintasan dalam pikiran generasi kelahiran 1970-an tatkala mendengar kata Ethiopia pasti lekat dengan soal kemiskinan, kelaparan, pengangguran,  kekerasan, perang saudara, dan sederet persepsi negatif lainnya. Memori kolektif generasi saya tentang Ethiopia juga terwakili secara pas dari penggalan lirik lagu yang diciptakan Iwan Fals: 

'Selaksa doa penjuru duniaMengapa tak ubah bencanaMenjerit AfrikaMengerang Ethiopia.'

Bencana kelaparan di Ethiopia saat itu mengundang solidaritas global, termasuk Indonesia yang pada 1980-an sedang menikmati booming pangan beras. Melalui badan PBB FAO, Indonesia mengirim bantuan 100 ribu ton gabah dan uang sebesar US$25 ribu pada 1987. Banyak kalangan bahkan menyimpulkan Ethiopia akan hilang sebagai negara akibat kelaparan dan kemiskinan ekstrem itu.

Namun, kini, negara berpenduduk lebih dari 112 juta jiwa itu berubah drastis. Ethiopia melesat secara ekonomi dan memiliki kemandirian pangan (sesuatu yang kontras sejak '80-an hingga awal 2000-an). Dalam kurun sembilan tahun terakhir, ekonomi Ethiopia tumbuh lebih dari 8%, bahkan pernah mencapai lebih dari 10% dalam beberapa tahun.

Pada 2000, orang masih membicarakan Ethiopia karena kelaparan, perang saudara, dan kemiskinan. Ketika itu, pendapatan per kapita Ethiopia cuma US$350. Namun, kurang dari dua dekade kemudian, pendapatan per kapita penduduk negeri yang tidak pernah dijajah itu melesat 800% menjadi lebih dari US$2.800.

Itulah mengapa informasi soal membubungnya capaian Ethiopia itu menjadi viral akhir-akhir ini. Video wajah ibu kota Addis Ababa yang terus bersolek berseliweran di media sosial, menggantikan gambar-gambar usang lalat-lalat yang mengerubungi tubuh-tubuh jelata kelaparan.

Ethiopia kini menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi sekaligus dengan pemerataan yang menakjubkan. Data Bank Dunia menunjukkan kemiskinan turun drastis. Pada 2000, angka kemiskinan 44%. Pada 2011 turun menjadi 30%.

Sebaliknya, tingkat harapan hidup naik. Pada 2000, usia harapan hidup hanya 52 tahun, lalu sejak 2017 naik menjadi 66 tahun. Indikator perbaikan lainnya ialah angka kematian bayi juga berkurang 50% selama periode tersebut.

Food sustainability index menjadikan Ethiopia sebagai negara adidaya pertanian dan ketahanan pangan, menempati urutan ke 12 di dunia, setingkat di bawah Amerika Serikat di urutan ke 11. Pada saat yang sama, Indonesia yang dulunya negeri berswasembada pangan dan membantu beras untuk Ethiopia kini malah menjadi negeri nett importir untuk beberapa komoditas pertanian. 

Kini, banyak yang bertanya, kok, bisa Ethiopia melesat dalam kurun singkat? Semua kisah mengilap Ethiopia itu terjadi karena sejumlah musabab, terutama karena tata kelola pemerintahan yang baik, populasi usia produktif terbesar di Afrika, optimalisasi dan modernisasi sektor pertanian, modernusasi sektor jasa, serta lain-lain.

Di bidang pemerintahan, Ethiopia bersyukur karena memiliki seorang perdana menteri yang 'sudah selesai dengan dirinya sendiri'. Sejak memimpin pemerintahan pada 2018, Perdana Menteri Abiy Ahmad Ali melakukan sejumlah reformasi dan rekonsiliasi yang sukses mempersatukan Ethiopia.

Peraih Nobel Perdamaian 2019 itu percaya bahwa jalan demokrasi dan resolusi konflik akan kian memacu kesejahteraan Ethiopia secara lebih 'langgeng'.

Begitu dilantik sebagai perdana menteri, Abiy segera melakukan upaya untuk membawa perubahan dramatis dalam memperkuat proses demokrasi, meningkatkan perekonomian, dan menyelesaikan konflik perbatasan yang berkepanjangan antara negaranya dan Eritrea. Pada tahun pertama ia memerintah, ribuan tahanan politik dibebaskan dan beberapa kelompok oposisi dikeluarkan dari daftar organisasi pemerintah yang dianggap sebagai kelompok teroris. Dia kemudian menandatangani perjanjian damai dengan salah satu kelompok tersebut yang dirancang untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun di negara tersebut.

Langkah-langkah untuk mendorong investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga diumumkan. Abiy membentuk kabinet baru, yang menonjol bukan hanya karena ukurannya yang lebih kecil, melainkan juga karena jumlah perempuan yang ditunjuk oleh Abiy separuh dari total anggota kabinet. Itu kali pertama pemerintahan di Ethiopia memiliki kabinet yang seimbang secara gender.

Ethiopia memberi pelajaran penting bahwa langkah elite untuk memilih demokrasi yang diperkuat, pendidikan yang diperbaiki, dan kesehatan yang ditingkatkan membuat negeri yang pernah diramal bakal punah itu justru melesat. Saya tidak tahu apa maksud para netizen memviralkan kisah sukses Ethiopia itu. Apakah hendak membandingkan dengan kondisi di negeri ini? Entahlah. 



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.