Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Menjaga Sumbu Harapan

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
04/5/2024 05:00
Menjaga Sumbu Harapan
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

'HARAPAN itu sesuatu bersayap yang hinggap di jiwa, menyanyikan nada tanpa kata, dan tak pernah henti sama sekali', tulis penyair Amerika, Emily Elizabeth Dickinson. 

Hari-hari ini, harapan sebagian anak bangsa kita, mungkin sebagian besar, sedang mengapung tinggi. Tentu karena ada harapan positif, yakni potensi tim sepak bola Indonesia berlaga di Olimpiade untuk kali kedua setelah 68 tahun lalu. Sudah lama sekali.

Sebagian orang menyebut bahwa harapan itu melantunkan nyanyian kehidupan dalam dua jenis nada: mayor dan minor. Nada mayor membangkitkan harapan 'positif' serta merangsang gairah orang untuk berbuat kebajikan. Nada minor membangkitkan 'harapan negatif' yang menyentuh kesadaran orang agar terhindar dari keburukan. 

Harapan positif itu bergema dari jiwa-jiwa altruis para pejuang lapangan hijau. Mereka punya ikhtiar kuat menembus 'barikade' tebal menjadi 16 negara elite dunia yang berlaga di Olimpiade. Hingga hari ini, harapan itu belum mati, sebagaimana pernah ditulis Emily Dickinson. 

Apa boleh buat, kekalahan atas Irak dalam perebutan tempat ketiga membuat harapan itu tertunda. Kita masih menunggu hasil kontra Guinea U-23 di Paris, 9 Mei nanti. Namun, harapan tetap mengapung, sebagian besar membubung. 

Sebuah pengapungan harapan yang wajar mengingat sudah hampir tujuh dekade sejak keikutsertaan akibat 'keberuntungan' di Olimpiade Melbourne 1956, kesempatan untuk berlaga itu datang lagi. Juga, harapan yang wajar karena tim U-23 Indonesia sukses membekuk tim-tim kuat di Asia, yakni Australia, Yordania, dan Korea Selatan.

Pada semifinal, kendati kalah dari Uzbekistan, 'Garuda Muda' mampu melakukan perlawanan yang berarti. Begitu pula ketika kontra Irak U-23, Justin Hubner dan kawan-kawan mampu memberikan perlawanan hingga 120 menit.

Maka itu, tidak mengherankan bila di Banda Aceh, Jakarta, Semarang, Purwokerto, Medan, Surabaya, Palu, Banjarmasin, Mataram, hingga ke Manokwari dan Merauke, jutaan orang rela melawan kantuk. Para pemburu harapan itu menggumamkan doa, memekikkan tempik sorak, bahkan mengomel atas hasil yang menyesakkan karena bagi mereka kita tinggal selangkah lagi menuju panggung olahraga dunia. Harapan itu ditabalkan di pundak penggawa 'Garuda Muda'.

Mereka, pasukan 'Garuda Muda', itu seperti 'semut-semut' komunitas yang bergotong royong dalam alunan nada mayor. Nada mayor itu terdengar di tengah arus deras pengharapan bangsa yang masih menggemakan nada minor. 'Harapan negatif' menjadi kor harian. Para pengharap itu ingin para penghulu negara tidak salah urus.

Mereka menaruh harap pada sepak bola karena bertaruh harap pada yang lain kerap seperti menggantang asap. Berharap pada ekonomi yang bangkit tidak kunjung muncul daya ungkit. Berharap menemukan keadilan sejati kerap membuat sakit hati.

Dalam momen yang menguji daya sintas bangsa, para penggawa 'Garuda Muda' diharap bisa 'menggendong Indonesia' di kancah dunia. Mereka diajari bagaimana caranya punya daya juang. Mereka dituntut mengerti apa makna kebersamaan, kerja sama, kolektivitas. Mereka diajari menaklukkan ego, mengubur individualisme.

Kini mereka menjaga sumbu harapan itu agar tidak pernah mati. Dalam sepak bola Indonesia kini berharap. Semoga bisa.



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.