Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Energi Perlawanan

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
13/2/2024 05:00
Energi Perlawanan
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

IBARAT pasukan yang akan menyergap musuh, ratusan ribu orang bergerak menjelang subuh ke Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (11/2). Mereka bergerak dari berbagai wilayah di Indonesia.

Namun, tak mudah akses ke stadion megah bertaraf internasional itu. Mereka berjalan kaki 2-4 kilometer di tengah kondisi jalan yang becek sehabis diguyur hujan malam harinya. Mereka melakukan berbagai cara agar bisa mencapai lokasi. Ada pula yang naik sepeda dari Jawa Tengah.

Target mereka ialah bisa masuk ke stadion untuk menyaksikan perhelatan bersejarah menyambut Pemilu 2024. Mereka tak memerlukan seragam, nasi bungkus, dan bayaran mobilisasi. Perbekalan mereka siapkan dari rumah masing-masing. Alhasil, lautan massa sebelum pukul 07.00 WIB sudah menyemut di stadion tersebut.

Meski massa tak menggunakan kaus yang seragam, tekad mereka sama ingin menjadi bagian dari sejarah. "Di sisa usia, saya ingin memberikan sesuatu yang berharga untuk negeri ini. Saya ingin adanya perubahan, sama dengan harapan warga yang lain," ujar seorang wiraswasta dari Magelang.

Massa menyampaikan berbagai pesan melaui spanduk, poster, dan kaus.

Dalam serombongan anak muda yang menggunakan kaus hitam ada tulisan yang menarik di bagian punggungnya. ‘Perjuangan ini milik kita dan kemenangan milik yang Maha Kuasa, bukan penguasa’, tulisnya.

Ada pula spanduk yang senada pesannya, "Di atas penguasa, masih ada yang Maha Kuasa." Ada pula pesan bergaya pantun dan ala candaan di media sosial, seperti "Capek-capek kuliah jurusan teknik, eh milihnya pelanggar etik."

Semangat untuk memperbaiki negeri dalam momentum Pemilu 2024 bergelora di seantero negeri. Sejumlah elemen masyarakat mulai tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, non-government organization, hingga sivitas akademika plus guru besar, angkat bicara. Mereka merasakan kegundahan. "Indonesia sedang tidak baik-baik saja," seru mereka.

Padahal, rakyat Indonesia akan menggelar pesta demokrasi. Yang namanya pesta harus menggembirakan, penuh sukacita, dan tidak ada yang terpaksa atau mengalami tekanan. Namun, kerisauan di kalangan anak bangsa menguar. Kerisauan yang bukan mengada-ada, melainkan fakta yang bisa dilihat masyarakat.

Sederet fakta yang membuat miris Indonesia sebagai negara hukum ialah rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi. Pelanggaran etik juga terjadi pada Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari hingga tiga kali. Krisis kenegarawanan Presiden Joko Widodo yang terindikasi ingin memperjuangkan kemenangan salah satu paslon, yakni putra sulungnya menjadi cawapres.

Dampak Presiden Jokowi cawe-cawe dalam pilpres terlihat pada aparaturnya. Menurut Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Pemilu bersama Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis, sebanyak 121 kasus dengan 31 kategori tindakan penyimpangan aparat negara di seluruh Indonesia sebelum dan selama masa kampanye Pemilu 2024.

Temuan kasus-kasus itu mengindikasikan penyalahgunaan kekuasaan negara di berbagai level dan tingkatan mulai presiden hingga kepala desa, termasuk penjabat kepala daerah.

Terdapat tiga jenis pelanggaran dalam kasus penyimpangan state apparatus, yaitu kecurangan pemilu, pelanggaran netralitas, dan pelanggaran profesionalitas. Belum lagi politisasi bantuan sosial.

Seiring dengan merebaknya petisi keprihatinan kampus yang dimotori guru besar, aparat kepolisian bergerak cepat mendekati pimpinan perguruan tinggi di Jawa Tengah untuk membuat rekaman yang berisi puja dan puji kepada Jokowi. Sejumlah rektor manut, tetapi ada juga yang menolak. Mahasiswa pun mulai turun ke jalan, di Jakarta, Yogyakarta, dan daerah lain.

Yang menyedot perhatian publik ialah film Dirty Vote yang berisi bibit-bibit kecurangan Pemilu 2024. Film yang dirilis di akun Youtube PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) Indonesia pada Minggu (11/2) hingga pukul 17.00 WIB kemarin sudah ditonton 4,4 juta orang.

Energi perlawanan terus berkobar untuk Indonesia lebih baik. Perlawanan tak hanya bermodal semangat, tetapi juga harus menggunakan ilmu agar tidak tersesat. Orang yang berilmu, kata Plato, mengetahui orang yang bodoh karena dia pernah bodoh. "Sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang berilmu karena dia tidak pernah berilmu," tandasnya. Tabik!   (X-1)



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.