Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemimpin Pemarah

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
19/1/2024 05:00
Pemimpin Pemarah
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BOLEHKAH pemimpin marah? Sebagai manusia, lumrah jika dia marah. Bolehkah seorang pemimpin suka marah-marah, pemarah? Apa pun, sesuatu yang berlebihan tak baik dilakukan, apalagi soal marah.

Marah ialah kodrat manusia. Ia bagian dari perasaan yang dimiliki oleh setiap orang. Karena itu, setiap orang wajar, normal, marah. Tak cuma berakibat buruk, marah juga bisa berimbas baik. Ada sisi positif. Marah dianggap sebagai ekspresi perlawanan atas kemandekan. Aktivis hak asasi manusia Amerika, Malcolm X, pun pernah bilang, ''Ketika mereka marah, mereka tengah membuat perubahan.''

Bagi pemimpin, marah boleh, bahkan perlu. Pemimpin harus marah ketika menghadapi hal-hal yang tidak patut, hal-hal yang buruk. Dia mesti marah di saat kinerja anak buahnya tidak benar, tatkala pelayanan kepada masyarakat tak beres.

Namun, marah ada porsinya, ada batasnya. Orang bisa marah, tapi jangan pemarah. Apalagi, pemimpin, terlebih yang sedang punya banyak kuasa. Celaka dua belas jika pemimpin darting, darah tinggi.

Ada banyak contoh pemimpin pemarah. Siapa yang tak tahu Hitler? Dia temperampental, emosional, bahkan psikopat. Dia memicu Perang Dunia II yang memakan korban jutaan manusia.

Di negara kita tercinta, Indonesia, juga ada pemimpin pemarah, setidaknya suka marah. Ali Sadikin salah satunya. Gubernur DKI Jakarta 1966-1977 ini dikenal sebagai kepala daerah yang pembawaannya meledak-ledak, suka marah-marah.

Kata-kata makian seperti 'sontoloyo', 'monyet', 'goblok' tak jarang disemprotkan kepada siapa saja yang dinilai merusak imej Jakarta yang tengah melangkah dari big village ke kota metropolitan. Karena itu, 'Gubernur Monyet' menjadi salah satu julukannya. Baiknya, setelah marah, Bang Ali meminta maaf.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok contoh lain. Saat memimpin Jakarta 2014-2017, dia juga kerap mengumbar amarah. Tak cuma kepada anak buah, wartawan, rakyat biasa, bahkan ibu-ibu, jadi sasaran amarahnya.

Ada pula Tri Rismaharini. Baik kala menjabat wali kota Surabaya, Jawa Timur, maupun menteri sosial, Bu Risma tak jarang lepas kontrol, marah-marah, di depan publik. Di mana pun, kapan pun, dia marah ketika anak buahnya atau orang lain memantik amarah.

Kini, label pemimpin pemarah dilekatkan ke Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan yang juga calon presiden nomor urut 2 itu dipersepsikan emosional, temperampental. Banyak cerita yang menarasikannya sebagai orang yang doyan marah.

Persepsi itu pun menguat lagi akhir-akhir ini. Di panggung debat capres edisi pertama, dia dinilai tak bisa mengontrol emosi. Selepas debat kedua, dia menjadi-jadi. Kata-kata kasar, umpatan, meluncur dari mulutnya. Prabowo, umpamanya, menyasar seseorang dengan kalimat 'pinter atau goblok'. "Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok, sih?" begitu katanya dalam kampanye di Riau.

Simak juga kalimat ini. ''Ada yang mengatakan, maaf, karena saya ini juga pelihara hewan, kita kasih makan ke hewan, hewan itu baik sama kita, tapi ada manusia yang kita memberi dukungan, kita memberi segalanya, yang dibalas ialah kedengkian.''

Kalimat-kalimat itu jelas dan pasti ekspresi emosi. Goblok ialah umpatan tingkat tinggi. Mengatribusi seseorang dengan manusia ialah makian kasar. Kalau di Jawa ada yang menyebut orang lain sebagai menungso (manusia), bukan wong (orang), berarti dia marah besar. Siapa yang dituju Prabowo? Tak sulit untuk menebak, dia ialah Anies Baswedan yang menyerangnya habis-habisan di panggung debat.

Benarkah Prabowo pemarah? Sang adik, Hashim Djojohadikusumo, pernah memberikan jawaban. Dia mengakui kakaknya itu bertemperamen tinggi. Dia bilang paling sering dimarahi. ''Dia ibarat gunung merapi, meletus lalu sejuk. Dia selalu minta maaf,'' tuturnya pada suatu waktu.

Kata para bijak, pemimpin, apalagi pemimpin tertinggi, seorang presiden, harus piawai mengontrol diri karena dalam dirinya melekat kekuasaan luar biasa, bahkan kekuatan senjata. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menganalogikan pemimpin bak sopir bus. Jika sopir suka marah-marah dan emosian, dia bisa menyebabkan kecelakaan.

Saya lebih suka mengibaratkan presiden dengan nakhoda yang bertanggung jawab atas keselamatan kapal untuk bisa sampai pelabuhan yang dituju. Dalam kisah Flying Dutchman, ada nakhoda asal Belanda bernama Hendrik van der Decken. Sebagai kapten kapal, dia andal sehingga dipercaya VOC meski temperamental, suka bertingkah aneh, bahkan pemabuk.

Pada 1641, Van der Decken menakhodai kapal dagang berlayar dari Batavia menuju Belanda. Di perairan Cape of Good Hope (Tanjung Harapan), Afrika Selatan, badai besar melanda. Demi keselamatan kapal dan anah buahnya, dia semestinya tak nekat menerjang badai, tapi temperamennya lebih berkuasa. Dia bersumpah, ''I will round this Cape, even if I have to keep sailing until doomsday!“ (Aku akan selalu mengarungi semenanjung ini walaupun harus berlayar sampai kiamat).

Singkat cerita, kapal itu tak pernah kembali ke Belanda atau bersandar di dermaga mana pun di dunia. Ia diyakini tenggelam, lalu menjadi kapal hantu. Nakhoda kiranya harus sehat jiwa dan raga, termasuk tentu saja nakhoda kapal besar bernama Indonesia.



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.