Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Apalah Arti Sebuah Angka

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
17/11/2023 05:00
Apalah Arti Sebuah Angka
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

TAHAPAN Pilpres 2024 kian bergerak maju dengan telah ditetapkannya nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden. Seperti jamak terjadi di pilpres-pilpres terdahulu, nomor itu pun di-othak-athik gatuk, dikait-kaitkan, sesuai selera masing-masing.

Undian nomor buat pasangan capres-cawapres dilakukan di Gedung Komisi Pemilihan Umum RI, Selasa (14/11). Hasilnya, Anies Baswesdan-Muhaimin Iskandar menyabet nomor 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD kebagian nomor 3. Nomor-nomor itulah yang akan mereka gunakan dan tertera di kertas suara nantinya.

Dalam pilpres, nomor hanyalah penanda. Namun, bagi yang empunya, nomor adalah simbol. Ia menyimpan makna. Tentu, simbol dan maknanya tergantung mereka. Suka-suka mereka. Anies, misalnya, memaknai nomor 1 sebagai referensi bagi nomor 2 dan 3 yang ditunjukkan ketika setiap pasangan memberikan pidato selepas undian.

Nomor 1, menurut kubu Amin, sekaligus memantapkan jejak mereka sebagai pasangan yang selalu pertama. Pertama dideklarasikan, pertama pula mendaftar ke KPU. “Semoga ini adalah isyaroh Amin menang dalam satu putaran,” begitu mereka bilang.

Bagi Prabowo-Gibran, nomor 2 juga bukan tanpa makna. Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju Rosan Roeslani menyebut angka 2 punya arti tersendiri. Angka 2 katanya dapat disimbolkan dengan dua jari (V) yang bermakna kemenangan dan perdamaian.

Kubu Ganjar-Mahfud tak mau ketinggalan. Kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, angka 3 adalah Trisula Weda, yang artinya lambang lurus, benar, dan jujur. Nomor 3 juga sesuai dengan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Dengan nomor 3, Ganjar-Mahfud akan menyatukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan.

Benarkah makna-makna itu? Di khazanah pengetahuan, ada numerologi atau ilmu tentang angka dengan menggunakan matematika sederhana. Ilmu ini antara lain bisa memberi informasi jalan hidup tiap individu. Semua angka disebut membawa vibrasi tertentu yang berpengaruh.

Life path number. Kata ilmu itu, angka kehidupan kita bisa membantu untuk lebih mengenal kekuatan dan kelemahan kita. Seperti dilansir Power of Positivity, angka bisa dijadikan patokan untuk membuat pilihan dalam kehidupan.

Menurut numerologi, angka 1 simbol kekuatan. Orang dengan numerologi 1 selalu berada di garis depan, sering menjadi inspirator, serta mengarahkan dan memimpin orang lain. Dalam numerologi Tiongkok, 1 juga sering dikaitkan dengan prinsip Yang, yang melambangkan kejantanan, kekuatan, dan langit.

Makna angka 2 tak kalah apik. Ia melambangkan sensitivitas dan harmoni. Nomor 2 juga berarti kemitraan, keseimbangan, dan pengertian. Orang dengan nomor ini berkepribadian sabar, mengasuh, menenangkan. Makna itu selaras dengan numerologi Tiongkok.

Bagaimana dengan angka 3? Sama bagusnya. Ia punya arti penting bagi kreativitas, semangat, dan kemandirian. Nomor 3 adalah simbol optimisme dan inspirasi. Dalam budaya Tionghoa, 3 dianggap sebagai angka keberuntungan.

Pertanyaannya, dengan beragam simbol dan makna yang apik-apik itu, yang bagus-bagus itu, apakah nomor akan menentukan peluang di pilpres? Kiranya tidak. Sejarah membuktikan, fakta mencatat, nomor urut paslon tak berkorelasi dengan kalah-menang.

Pada Pilres 2004, SBY-JK yang bernomor urut 4 memenangi kontestasi dalam dua putaran. Di Piplres 2009, SBY yang kali ini berpasangan dengan Boediono kembali berjaya meski menyandang angka 2. Lima tahun berlalu, giliran Jokowi-JK yang bernomor 2 menjadi juara bersaing dengan Prabowo-Hatta. Saat berbalik menjadi nomor 1 di perhelatan 2019, Jokowi yang bertandem dengan Ma'ruf Amin tetap saja menang.

Di Pilpres 2024 kiranya sama saja. Rakyat pun tak semestinya mendewakan angka, tak menjadikan nomor urut sebagai pijakan dalam menentukan pilihan. Pilihlah mereka yang benar-benar pantas menakhodai kapal besar berlambung Indonesia.

Coblos gambar mereka berdasarkan pertimbangan rekam jejak, bukan karena perasaan. Berikan suara kepada mereka yang memang betul-betul, bukan seolah-olah, prorakyat. Karena pilpres katanya pesta demokrasi, pilih mereka yang menyehatkan, bukan yang membuat sakit demokrasi. Bukan yang culas, yang senang berbuat curang, yang hobi menyelewengkan kekuasaan, bukan pula yang gemar melanggar.

Kata para bijak, pemimpin hebat lahir dari pemilih yang cakap. Kalau pujangga Inggris William Shakespeare pernah berujar apalah arti sebuah nama, di pilpres bolehlah kita bilang apalah arti sebuah angka.

Pasangan terpilih nanti sewajibnya mereka yang memang terbaik. Baik tak cuma ketika mengiba suara rakyat, tapi juga baik setelah memenangi hati rakyat. Bukan yang berwatak habis manis sepah di-lepeh. Bukankah begitu, gaes?



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.