Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Spirit Muda

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
28/10/2023 05:00
Spirit Muda
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

APAKAH masuknya Gibran Rakabuming Raka bin Joko Widodo dalam bursa cawapres merupakan tanda kebangkitan kaum muda? Saya mesti tegas mengatakan: belum tentu. Dengan segala hormat saya kepada Wali Kota Surakarta itu, izinkan saya meragukan cara-cara yang ia gunakan untuk melompat menuju jenjang pencawapresan, plus jejak pengalaman dia yang teramat lekas menggapai salah satu puncak kekuasaan.

Banyak orang mengatakan muda bukan soal umur belaka. Dalam kontestasi demokrasi, muda lebih pada tata dan cara. Orang bisa muda secara usia, tapi bila jalan menuju gerbang kontestasi demokrasi menggunakan cara-cara 'tua', ia tidak mewakili spirit kemudaan.

Cara-cara tua yang kuno, usang, instan, menggelayut kepada kekuasaan, jelas amat jauh dari spirit kemudaan. Sebaliknya, kendati secara usia sudah setengah baya, bila jalan yang ditempuh penuh dengan spirit kemudaan, lewat kerja keras, mandiri, independen, ia sah mewakili jiwa muda. Ia membawa pembaruan, mengapungkan kesegaran.

Jadi, muda itu memiliki keunikan, yakni spirit kebaruan. Kalau ada anak muda tidak membawa kebaruan, itu bukan lagi anak muda. Muda dan tua memang bukan persoalan usia, melainkan bagaimana seseorang melihat masa depan.

Muda juga berarti adaptasi dan kemampuan seseorang dalam menjawab persoalan zamannya. Lahirnya Sumpah Pemuda ialah sejarah bagaimana anak muda kala itu tidak saja mampu menjawab spirit zaman, tapi juga bergerak melampaui zaman. Ketika itu, para pemuda di masa itu bersepakat menggunakan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, padahal mereka belum memiliki negara.

Jadi, kemudaan itu menggerakkan kebangkitan. Kebangkitan, di mana pun, merupakan usaha kesengajaan. Kebangkitan yang disulut spirit kemudaan itu melahirkan gerak maju peradaban, bukan malah kemunduran atau mengulang sejarah kelam. Nepotisme, mengandalkan dinasti, menggunakan cara terabas, itu cara-cara kelam yang kerap dipraktikkan Orde Baru.

Spirit kemudaan itu selalu merupakan buah atau cermin dari ikhtiar kesengajaan. Sumpah Pemuda dibangun secara sadar oleh usaha kesengajaan. Begitu juga dengan proklamasi kemerdekaan kita, mewujud oleh ikhtiar penuh kesadaran dari beragam elemen Republik ini untuk hidup bebas dari penjajahan. Reformasi juga akumulasi kesengajaan untuk mengubah arah sejarah menjadi lebih adil dan demokratis.

Karena itu, bila kita bicara siapa mewakili kelompok muda, jawabnya ialah mereka yang memotori gerak maju dan gerak perubahan menuju bangsa berperadaban lebih unggul. Bangsa ini jelas tidak akan baik-baik saja dan bisa sekonyong-konyong unggul tanpa usaha keras.

Mereka yang disebut muda berarti yang punya mimpi dan tekad pantang menyerah, dengan cara-cara yang penuh keadaban. Tekad, usaha keras dengan cara-cara elegan, dan optimisme itu terbukti menjadi bahan bakar ampuh menuju kemerdekaan. Saat para pejuang kemerdekaan memekikkan Indonesia merdeka, tidak banyak yang percaya mimpi itu bisa terwujud.

Apalagi, saat itu Indonesia tengah digencet dua poros raksasa kolonialis, Belanda (sekutu) dan Jepang. Namun, sumbu keyakinan yang mewakili spirit muda tetap menyala. Akhirnya, kemerdekaan bisa diraih.

Begitu juga dengan Sumpah Pemuda. Banyak muncul keraguan bahwa persatuan bisa ditenun hanya oleh tekad segelintir pemuda di tengah keinginan berbeda-beda dan keragaman bangsa dengan macam-macam kompleksitasnya. Nyatanya, keraguan itu gugur oleh tekad kemudaan yang segar, penuh visi kebaruan, dan bukan oleh usaha instan.

Bahkan, ajaran para nabi meneguhkan, jika kamu yakin bisa berjalan di atas laut, semesta akan membuatmu mewujudkannya. Bila kalian percaya api bisa ditaklukkan menjadi energi positif, tidak ada yang mustahil untuk diwujudkan.

Namun, keyakinan tanpa diikuti visi akan menjadi buta. Ia semacam taklid. Bahkan, ada yang menyebutnya bonek, alias bondho nekat (modal nekat). Para pendiri Republik ini tidak sekadar yakin usia muda akan membawa kemerdekaan. Mereka muda, tapi bukan instan. Mereka muda, sekaligus punya visi tentang Indonesia pascakemerdekaan, bahkan bagaimana Indonesia masa depan.

Para pejuang gigih Sumpah Pemuda jelas tidak sekadar punya modal pekik. Mereka membawa visi seperti apa bangsa ini merawat persatuan ke depan. Mereka merawat sumpah persatuan itu dalam visi besar Bhinneka Tunggal Ika. Sumpah persatuan tidak sekadar diteriakkan lalu dilipat di bawah bantal sebagai teman bermimpi.

Saya sepenuhnya masih percaya dengan pandangan Ernest Renan, filsuf Prancis. Kata dia, bangsa terjadi karena adanya perasaan dan tekad yang kuat untuk bersatu dari para penyokongnya yang bersedia melakukan pengorbanan dan punya visi bagi kejayaan mereka.

Selama masih ada semangat bersatu, spirit berkorban, semangat kemudaan, dan visi ke depan, bangsa itu akan tetap memiliki gerak maju. Sebaliknya, para penyokong bangsa yang gemar memilih cara instan dan tidak punya visi ke depan, mereka setara dengan sekumpulan pecundang.



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.