Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jogetan Harga Pangan 

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
30/9/2023 05:00
Jogetan Harga Pangan 
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

AKHIR pekan lalu, Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menggelar senam bersama di sebuah lapangan di Jambi. Dengan ditemani sejumlah pesohor yang sekaligus pengurus partai, Zulhas terlihat gembira sembari berjoget di panggung. Momen kegembiraan itu ia unggah di media sosial miliknya, beberapa saat setelah acara.

Saya tergelitik membaca komentar netizen yang ada di kolom di bawah video singkat yang diunggah itu. Lebih dari 240 akun menuliskan komentar mereka. Lebih dari separuh dari komentar itu isinya julit. Tentu ada juga yang memberikan semangat dan pujian.

Komentar bernada julit itu, misalnya, permintaan agar jogetan Pak Mendag tidak usah diunggah di TikTok karena media sosial itu tidak boleh lagi untuk transaksi dagang. Tulisan itu menyindir Zulhas yang baru saja meneken beleid larangan TikTok Shop sebagai lapak dagang.

Namun, umumnya netizen berkomentar tentang kontras antara kegembiraan Mendag dan kegetiran sebagian rakyat karena kian
membubungnya harga-harga pangan. Ada, misalnya, yang menuliskan, ‘Ingat harga beras terus melambung, Pak’. Ada juga yang menulis, ‘Katanya bantu rakyat? Nih, harga pangan terus melambung. Kan itu tugas Mendag untuk menstabilkan harga-harga’.

Menjadi pejabat memang mesti tahan banting, termasuk tahan dikritik. Apalagi, menjadi Menteri Perdagangan jelas bukan jabatan yang sepi dari kritik. Maklum, Kemendaglah yang punya tanggung jawab besar menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok. Pak Menteri boleh saja rileks sejenak dengan berjoget di hari libur. Toh, menteri juga manusia.

Namun, publik tidak mau tahu. Bagi mereka, sepanjang harga kebutuhan tidak kunjung stabil, mestinya pantang bagi pejabat untuk menunjukkan kerileksan di depan publik. Sebab, kebutuhan pokok, terutama pangan, tidak mengenal hari libur. Urusan melambungnya harga pangan pantang untuk dibikin rileks.

Melansir Panel Harga Pangan Nasional Badan Pangan Nasional, dalam dua bulan terakhir, harga pangan masih terus terkerek. Akhir Agustus lalu, harga pangan seperti beras, telur, daging ayam, cabai keriting, kedelai impor, jagung, naik dalam rentang 2% hingga 6%. Hanya harga daging sapi murni yang turun, itu pun turun amat tipis: 0,01%.

Pekan ini, atau sebulan setelah kenaikan harga bulan lalu, harga-harga kebutuhan pangan bukannya turun, tapi tetap naik. Rentang kenaikannya sama, dari 2% hingga 6%. Bahkan, harga daging sapi yang sebulan lalu turun amat tipis, di akhir September ini ikut-ikutan naik sekitar 2%. Fakta seperti itulah yang membuat sebagian rakyat menganggap tidak etis ada pejabat penanggung jawab stabilisasi harga berjoget-joget di tengah situasi kebatinan rakyat yang risau oleh naiknya harga pangan.

Sikap seperti itu kiranya wajar. Sebab, data Badan Pusat Statistik (BPS), Maret 2023, menunjukkan bahwa lebih dari separuh pengeluaran masyarakat (50,32%) dari rata-rata total pengeluaran sebesar Rp1,39 juta dibelanjakan untuk pangan. Kenaikan harga pangan otomatis bakal membuat goyah struktur belanja rumah tangga.

Itu baru rata-rata struktur belanja nasional. Bila diteropong lebih dekat lagi, situasi memprihatinkan dialami masyarakat berpenghasilan rendah. Pengeluaran makanan per kapita orang-orang dari golongan pengeluaran per kapita terendah mencapai 85% dari total pengeluaran mereka. Adapun pada golongan pengeluaran per kapita tertinggi, mereka hanya membelanjakan 38% dari total pengeluaran bulanan untuk makanan.

Survei Indeks Ketahanan Pangan Global (Economist Intelligence Unit) mengindikasikan bahwa permasalahan ketahanan pangan yang dihadapi Indonesia tidak melulu berasal dari faktor ketersediaan pangan, tetapi lebih besar bersumber dari ancaman kenaikan harga pangan, kualitas pangan yang rendah, serta investasi penelitian dan pengembangan sektor pertanian yang rendah.

Harga pangan yang terus bergejolak dan cenderung naik juga berdampak pada perkembangan tingkat kemiskinan nasional. Dengan proporsi pengeluaran makanan yang besar terhadap total pengeluaran rumah tangga, gejolak harga pangan menjadi hal yang sangat memberatkan, terutama bagi mereka yang berasal dari rumah tangga miskin dan hampir miskin.

Dalam tinjauan kebijakan pembangunan yang dilaporkan oleh World Bank dikatakan bahwa dengan proporsi yang besar terhadap pengeluaran rumah tangga miskin, sedikit saja kenaikan harga pangan bisa membawa dampak signifikan terhadap kesejahteraan individu pada rumah tangga tersebut. Di antara berbagai bahan pangan, beras ialah yang paling besar pengaruhnya terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga miskin, mengingat konsumsinya mencapai hampir seperempat jumlah konsumsi rumah tangga miskin. Padahal, harga beras juga masih terus terkerek naik.

Penelitian yang pernah dilakukan The SMERU Research Institute selama empat tahun menunjukkan perubahan harga pangan bukan saja memengaruhi gizi dan pola makan masyarakat. Karena strategi bertahan hidup yang harus dijalankan, gejolak harga pangan juga mengubah pola kerja dan peran anggota keluarga. Beberapa anggota keluarga harus bekerja dengan jam kerja lebih panjang dan kadang harus melakukan lebih dari satu pekerjaan.

Perubahan peran ini berdampak pada kualitas pengasuhan dan perawatan anggota keluarga, yang pada akhirnya juga memengaruhi asupan gizi dan pola hidup sehat keluarga. Jadi, bila hendak rileks dan berjoget, Pak Mendag, sebaiknya pastikan dulu bahwa harga-harga kebutuhan pokok sudah mulai turun. Atau, bila sudah gatal ingin turun gelanggang joget, lakukan saja di rumah dan tidak usah diunggah.



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.